Jasa Marga Konsolidasikan Kekuatan Operator Tol, Kepala BPJT: Sudah Disetujui Menteri PUPR

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) merencanakan aksi korporasi yaitu mengonsolidasikan kekuatan sebagai operator tol melalui anak usahanya Trans Jawa Toll. Pasalnya, keinginan BUMN pelat merah tersebut sudah disetujui oleh Kementerian PUPR.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, Kementerian PUPR sudah mengizinkan hal tersebut lantaran dinilai bisa mempercepat penyelesaian proyek-proyek eksistingnya yang ada di Pulau Jawa.

"Beliau (Menteri PUPR) setuju Jasa Marga melakukan aksi korporasi. Strateginya dari beliau," kata Danang kepada wartawan di Jakarta, Senin, 20 Maret.

Menurut Danang, aksi korporasi tersebut disetujui jika sepanjang perlajanannya digunakan untuk meningkatkan kemampuan dari Jasa Marga. Terutama untuk menuntaskan proyek-proyek yang eksisting.

Dia pun menyebut sejumlah proyek-proyek eksisting yang menjadi penting bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia, seperti ruas tol Jogja-Solo, Jogja-Bawen, dan akses Patimban.

"Oleh karena itu, sudah disetujui pak menteri dan sudah ditandatangani," pungkasnya.

Sementara, pada kesempatan berbeda, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, aksi korporasi yang akan dijalankan PT Jasa Marga (Persero) semata-mata hanya untuk mengkonsolidasikan daripada kekuatan Jasa Marga sebagai operator jalan tol.

Dengan konsolidasi ini, kata Erick, Jasa Marga memiliki modal tambahan untuk bisa mengembangkan jalan tol yang belum tersambung di Pulau Jawa.

"Kami ada modal tambahan, kami bisa untuk mengembangkan konektivitas beberapa jalan tol yang belum tersambung di Jawa," ucapnya.

"Kalau di Sumatera, kan, sudah ada Hutama Karya, tetapi untuk di Jawa kebanyakan Jasa Marga. Nah, aksi korporasi ini tidak lain itu jadi terus menambah juga jalan tol yang ada di Jawa," ujarnya.

Saat ini, aksi korporasi Jasa Marga terhadap anak usahanya Trans Jawa Toll Road dalam persiapan due diligence.