Dinilai Sukses Cegah Drone AS Langgar Wilayah Udara, Menhan Rusia Ganjar Pilot Jet Tempur Sukhoi dengan Penghargaan Kenegaraan

JAKARTA - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memerintahkan pemberian penghargaan kepada para pilot jet tempur Sukhoi Su-27 yang berhasil mencegat pesawat mata-mata MQ-9 milik Amerika Serikat (AS) di atas wilayah Laut Hitam, yang terlarang untuk penerbangan selama operasi militer khusus, demikian diumumkan Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat.

"Menteri Pertahanan Rusia Jenderal Sergei Shoigu telah mengeluarkan perintah untuk memberikan penghargaan negara kepada para pilot pesawat Su-27, yang tidak mengizinkan pesawat tanpa awak MQ-9 milik AS untuk melanggar wilayah udara yang dilarang untuk digunakan selama operasi militer khusus," kata kementerian dalam sebuah pernyataan, melansir TASS 17 Maret.

Kementerian Pertahanan menekankan, batas-batas wilayah udara yang dilarang untuk penerbangan disampaikan kepada semua pengguna wilayah udara internasional, serta dipublikasikan sesuai dengan norma-norma internasional.

Pesawat tak berawak MQ-9 Reaper milik Angkatan Udara AS jatuh di perairan internasional Laut Hitam pada 14 Maret. Kementerian Pertahanan Rusia menyebut, drone pengintai AS itu terbang dengan transponder yang dimatikan menuju perbatasan Rusia, masuk ke wilayah wilayah udara yang ditetapkan untuk tujuan operasi militer khusus di Ukraina.

Pesawat tak berawak AS kehilangan kendali "akibat manuver yang tiba-tiba" dan jatuh ke air. Sementara, jet tempur Rusia yang berusaha mencegat penyusup tidak menggunakan persenjataan di dalam pesawat dan tidak melakukan kontak dengan UAV tersebut, sebut kementerian.

Versi Negeri Paman Sam, dua jet tempur Su-27 Rusia mencegat drone pengintai MQ-9 di atas Laut Hitam dan melepaskan bahan bakar jet ke arahnya beberapa kali. Washington menyebut salah satu jet tempur itu menghantam baling-baling drone AS dan menyebabkannya jatuh ke Laut Hitam.

Mengutip Reuters, Pentagon pada Hari Kamis merilis sebuah video berdurasi 40 detik yang telah diedit, menampilkan sebuah jet tempur Rusia mendekati drone militer AS di udara, membuang bahan bakar di dekatnya, dan baling-baling yang rusak sebagai akibatnya. Jenderal tertinggi AS mengatakan, insiden tersebut menunjukkan perilaku Moskow yang semakin agresif.