Intel Wanita Amerika Serikat Ditikam dalam Dugaan Serangan Teroris di Inggris
JAKARTA - Seorang wanita yang dilaporkan sebagai mata-mata Amerika yang bekerja di GCHQ, badan intelijen, keamanan dan siber Inggris, telah ditikam di luar sebuah pusat rekreasi di Cheltenham.
Dia dibawa ke rumah sakit setelah serangan minggu lalu di barat daya Inggris, dan masih dalam kondisi stabil.
Seorang pria (29), telah ditangkap karena dicurigai melakukan tindak pidana terorisme dan percobaan pembunuhan, kata polisi, melansir The National News 16 Maret.
Dia awalnya ditahan karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan, menyusul insiden yang terjadi sekitar pukul 9.15 pagi pada tanggal 9 Maret.
Tersangka kemudian ditangkap kembali di bawah Undang-Undang Terorisme, dengan dugaan melakukan, mempersiapkan atau menghasut terorisme dan dengan dugaan mempersiapkan tindakan terorisme. Saat ini dia sedang diinterogasi oleh petugas dari Kepolisian Kontra Terorisme.
Asisten kepala polisi Richard Ocone dari Gloucestershire Constabulary mengatakan, polisi percaya bahwa itu adalah insiden yang "terisolasi".
"Saya ingin meyakinkan mereka yang tinggal di daerah tersebut atau yang sedang berkunjung ke daerah tersebut, bahwa kami yakin ini adalah insiden yang terisolasi dan kami tidak mengetahui adanya ancaman yang lebih luas terhadap anggota masyarakat," terangnya.
"Kami bekerja sama dengan mitra kami di Kepolisian Kontra Terorisme," tandasnya.
Insiden ini sedang diselidiki oleh Kepolisian Kontra Terorisme South East, bekerja sama dengan Kepolisian Kontra Terorisme South West dan petugas dari Kepolisian Gloucestershire.
Baca juga:
- Polandia Bongkar Jaringan Mata-mata Rusia: Siapkan Sabotase hingga Pantau Rute Kereta ke Ukraina
- Pengadilan Tinggi Pakistan Tunda Penangkapan Mantan PM Imran Khan hingga Besok
- Video Pentagon Tampilkan Jet Tempur Rusia 'Siram' Drone AS Sebelum Jatuh di Laut Hitam
- China dan Jepang Saling Tuding Langgar Wilayah Maritim di Pulau yang Disengketakan
Rincian korban dan insiden tersebut dirahasiakan. Namun, diketahui bahwa wanita tersebut sedang duduk di dalam mobil di tempat parkir pusat rekreasi pada saat serangan terjadi, namun berhasil keluar dari kendaraan untuk mencari bantuan.
Menurut beberapa laporan, wanita itu adalah seorang perwira intelijen Amerika Serikat yang ditugaskan di GCHQ.
Diketahui, markas besar GCHQ berjarak 5 km dari lokasi serangan. Komunitas intelijen AS memiliki hubungan yang kuat dengan badan intelijen Inggris.