Giliran Helikopter Ingenuity Tangkap Matahari Terbenam di Mars Usai Penjelajah Curiosity
JAKARTA - Setelah robot penjelajah Curiosity, sekarang giliran helikopter kecil Ingenuity yang menangkap matahari terbenam di Planet Mars dalam penerbangannya yang ke-45.
Matahari yang menyelinap di Mars itu berhasil diabadikan lngenuity pada 22 Februari, saat helikopter itu melakukan penerbangan panjang lainnya, menempuh jarak lebih dari 1.600 kaki dari lokasi bernama Airfield Zeta ke lokasi bernama Airfield Eta.
Selama perjalanan 145 detik, helikopter naik ke ketinggian hampir 40 kaki dan mencapai kecepatan gerak maksimum lebih dari 13 mil per jam. Saat itu, Ingenuity mengambil gambar menggunakan kamera warna beresolusi tinggi.
Kamera itu biasa digunakan Ingenuity untuk mengambil gambar di bawah cakrawala. NASA membagikan gambar sambil mengumumkan Ingenuity bersiap untuk penerbangan lain ke-47 lebih jauh dalam waktu sekitar 140 detik penerbangan, menuju barat daya.
Dan Ingenuity akan memotret lebih banyak target sains di sepanjang jalan. Diketahui, penerbangan 46 berlangsung pada 25 Februari dan akan menempuh jarak 1.400 kaki lagi.
"Maju dan naik, Ingenuity!. #MarsHelicopter akan mencoba Penerbangan 47 tidak lebih awal dari 9 Maret. Diperkirakan akan terbang 1.411 kaki (430 meter) barat daya untuk memposisikan ulang dirinya dan target ilmu gambar di sepanjang jalan," ungkap NASA pada Twitter @NASAJPL.
Sebelumnya, penjelajah Curiosity menangkap matahari terbenam jelas di Mars. Ini adalah pertama kalinya sinar matahari terlihat begitu jelas di planet itu.
Menurut NASA, Matahari terbenam di Mars secara unik berubah-ubah, tetapi Curiosity menangkap satu bulan terakhir yang menonjol.
Baca juga:
Sebagian besar awan Mars melayang tidak lebih dari 37 mil di atas tanah dan terdiri dari es air, awan dalam gambar terbaru tampaknya berada di ketinggian lebih tinggi, yang sangat dingin.
Menunjukkan, awan ini terbuat dari es karbon dioksida, atau es kering. Awan ini ditangkap sebagai bagian dari kampanye pencitraan lanjutan untuk mempelajari awan noctilucent, atau awan bersinar malam, yang dimulai pada 2021.
Seperti di Bumi, awan memberi para ilmuwan informasi yang kompleks namun penting untuk memahami cuaca.
Dengan melihat kapan dan di mana awan terbentuk, para ilmuwan dapat mempelajari lebih lanjut tentang komposisi dan suhu atmosfer Mars, serta angin di dalamnya.