Tips Menghindari Kebocoran Data dari Layanan Pengiriman Makanan
Ilustrasi delivery food (foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Kebocoran data dari layanan pesan antar makanan atau delivery food memang tidak mungkin membocorkan detail informasi pribadi terkait perbankan atau data sensitif lainnya. Namun, bisa lebih parah karena pelaku bisa mengetahui alamat pribadi Anda.

Data yang dimaksud di sini adalah seperti nomor telepon, alamat fisik, serta informasi kekayaan dan pola perilaku pelanggan. Menurut Kaspersky, pesanan yang ditempatkan di marketplace dapat diambil di tempat pengambilan atau kantor pos, sedangkan pesanan makanan selalu dikirimkan langsung ke pelanggan, seperti rumah atau kantor.

Ternyata, kebocoran data seperti ini juga dapat mengancam bisnis, dan membawa banyak risiko, di antaranya adalah masalah reputasi. Di mana kebocoran tidak dapat ditutup-tutupi dan basis data pasti muncul di dark web. Jadi biasanya, perusahaan sendiri yang mencoba melaporkannya. Namun keterbukaan seperti itu tidak banyak membantu, insiden keamanan akan selalu menggoyahkan kepercayaan pelanggan dan mitra.

Risiko yang kedua adalah regulasi. Regulator selalu siap untuk mendenda bisnis atas pelanggaran undang-undang perlindungan data pribadi. Ukuran denda tergantung pada yurisdiksi, dan tidak hanya wilayah tempat perusahaan terdaftar yang dapat berperan, tetapi juga lokasi pelanggannya. 

Terakhir adalah masalah materi.  Di mana, ketika mengetahui data mereka bocor, pelanggan semakin bekerja sama untuk mengajukan gugatan serius. Sekali lagi, jumlah yang terlibat kecil, namun terus bertambah karena semakin banyak orang yang siap untuk mengajukan tuntutan.

Jadi apa yang harus dilakukan untuk menghindari kebocoran data tersebut?

Untuk mengurangi ancaman seperti ini, pelanggan biasanya harus mengambil beberapa langkah. Misalnya, pesan pengiriman ke titik pengambilan, bukan alamat rumah Anda secara persis.

Tapi menurut Kaspersky, bisnis memiliki lebih banyak pilihan daripada hanya mengubah alamat pengiriman. Sayangnya, masih belum sepenuhnya digunakan:

  • Batasi akses karyawan ke basis data internal yang berisi data pribadi;
  • Melaksanakan audit berkala terhadap sistem keamanan;
  • Jangan menyimpan data pribadi yang tidak perlu. Ini berarti memungkinkan pelanggan untuk memilih apa yang ingin mereka percayakan kepada bisnis Anda, dan apa yang harus segera dihapus setelah pesanan selesai;
  • Pantau dengan cermat apa yang terjadi di infrastruktur Anda menggunakan layanan kelas MDR.