Presiden Komisi Eropa dan Presiden AS Sepakat untuk Bekerja Sama dalam Pengembangan Teknologi Bersih
JAKARTA - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa ia sepakat dengan Presiden Joe Biden dalam pertemuan di Gedung Putih pada hari Jumat untuk membuka dialog mengenai insentif bagi industri teknologi bersih.
Menjelaskan pertemuan mereka dengan Biden sebagai "sangat baik," von der Leyen mengatakan mereka sepakat untuk bekerja sama dalam memberikan akses bahan baku kritis asal UE ke pasar AS.
Dilaporkan Reuters, Von der Leyen mengatakan Uni Eropa menyambut baik Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS karena memberikan investasi besar dalam transisi energi hijau.
Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS (U.S. Inflation Reduction Act) adalah undang-undang yang bertujuan untuk merespon dan mengurangi dampak inflasi yang tinggi pada perekonomian AS. Undang-undang ini berisi berbagai program dan insentif yang dirancang untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan menciptakan lapangan kerja.
Baca juga:
- ISS Kembali Lakukan Manuver, Hindari Satelit yang Diduga Milik Argentina
- Tepat di Hari Valentine 2046, Asteroid Seukuran Kolam Renang Olimpiade Akan Tabrak Bumi
- Sebanyak 160GB Data Rahasia Acer Berhasil Dibobol, Baru Tahu Usai Dijual Peretas!
- Usia Tepat Memiliki Smartphone: Orangtua Wajib Tahu Demi Perkembangan Kecerdasan Anak
Program-program yang terkandung dalam undang-undang ini terdiri dari berbagai aspek, mulai dari perbaikan infrastruktur dan investasi dalam pendidikan dan kesehatan hingga insentif untuk industri teknologi bersih dan energi terbarukan. Beberapa sasarannya adalah membantu kelompok masyarakat yang rentan seperti pekerja dengan upah rendah dan keluarga miskin.
Hubungannya dengan teknologi terletak pada fokus undang-undang ini pada industri teknologi bersih dan energi terbarukan. Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, undang-undang ini memberikan insentif bagi perusahaan yang memproduksi teknologi bersih dan energi terbarukan serta berupaya untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Dengan demikian, U.S. Inflation Reduction Act diharapkan dapat membantu mendorong pengembangan teknologi bersih dan energi terbarukan di AS, serta berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim.