JobStreet: 34 Persen Pekerja TI Mendapat Tawaran Pekerjaan Setiap Satu Bulan
JAKARTA - Melalui laporan terbaru dari SEEK, Boston Consulting Group (BCG), dan The Network mengenai ‘Masa Depan Rekrutmen’, JobStreet mengungkapkan bahwa, minat terhadap para pekerja dengan keahlian di bidang teknologi masih tinggi, terutama di Indonesia.
Tingginya minat ini dikarenakan perusahaan terus mencari cara untuk meningkatkan kemampuan digital mereka. Dengan sistem kerja hybrid, online dan offline, banyak perusahaan mengadopsi teknologi dengan skala yang besar dalam ekosistem mereka untuk menerapkan transformasi digital yang pesat.
Berdasarkan laporan eksklusif itu menunjukkan bahwa 34% dari para pekerja di bidang teknologi informatika (TI) mendapatkan tawaran pekerjaan setiap satu bulan, dan 16% mendapatkan tawaran pekerjaan setiap minggu.
Sedangkan untuk pekerja dalam bidang Digitalisasi, Data Science, dan AI, juga melaporkan pengalaman serupa: 34% setiap satu bulan, dan 14% setiap minggunya.
"Di sisi lain, ada perusahaan non-teknologi yang membutuhkan talent dengan keahlian teknologi untuk mempercepat transformasi digital dan penerapan teknologi di era digital ini. Spesialis Data Science dan AI juga sangat dibutuhkan untuk optimasi bisnis melalui digitalisasi,” kata Varun Mehta, COO - Indonesia, JobStreet, di acara tech networking di Jakarta, dikutip Kamis, 9 Maret.
Dalam acara yang sama yang diselenggarakan melalui kerja sama dengan Tech In Asia, JobStreet juga menyajikan sesi SeekTALKS yang memaparkan wawasan dari pakar industri.
Baca juga:
- JobStreet Ungkap Pentingnya Pekerja TI dan Data Science di Suatu Perusahaan
- Punya 67 Juta Kunjungan Per Bulan, JobStreet: Ada 3.000 Lamaran Tiap Hari
- Dukung Perkembangan Karir Pengguna, JobStreet Luncurkan Fitur Bernama Komunitas Jobstreet
- Shibarium Akan Berdampak Positif, Oscar: Investor Tetap Harus Riset Dahulu
Kali ini, SeekTALKS menghadirkan Achmad Achyari, Head of Corporate Strategy dari Bluebird yang memaparkan kisah sukses perusahaannya di industri transportasi dalam mengimplementasi transformasi digital.
"Transformasi digital menjadi keharusan di era digital dan kunci untuk menjadi yang terdepan atau bertahan adalah dengan memiliki kemampuan beradaptasi dan berkolaborasi. Kami bertransformasi dari perusahaan yang telah lama berdiri dari operasi bisnis tradisional menjadi perusahaan mobilitas yang didorong oleh teknologi digital, yang membuat kami bertahan dan tetap berada di puncak persaingan,” ujar Achmad.