Gelar Rapat, Erick Thohir Segera Putuskan Masa Depan Depo Pertamina Plumpang
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan PT Pertamina (Persero) bakal menentukan tindak lanjut dari insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang mewaskan belasan warga. Erick akan menggelar rapat sore nanti.
"Kalau saya nanti sama Pertamina ada rapat jam 4 ya mengenai Plumpang," ujar Erick Thohir kepada wartawan, Senin, 6 Maret.
Nantinya rapat nanti akan membahas secara komprehansif insiden kebakaran tersebut. Dengan begitu, diharapkan akan ada solusi mengenai permasalahan tersebut.
"(Keputusan hari ini, red) Iya," ungkapnya.
Sementara soal disinggung mengenai kemungkinan penyelesaian permasalahan dengan memindahkan lokasi Depo Pertamina atau permukiman warga, Erick tidak berbicara banyak.
Erick hanya menegaskan menyebut persoalan itu sudah dibahas dalam rapat dengan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono dan disaksikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Kan kemarin sudah rapat sama Gubernur DKI ada Pak Menko. Nah hasil rapat kemarin masing-masing instituti memfollow up ke masing-masing instititusi dulu," kata Erick.
Baca juga:
- Jokowi: Hampir 2 Juta Orang Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Rp165 Triliun Devisa Hilang
- KPU Pastikan Penyelenggara di Daerah Tetap Lanjutkan Tahapan Pemilu
- KPK Sadap Ratusan Nomor Pejabat yang Diduga Berpotensi Lakukan Korupsi
- 2 WN Aljazair Pencuri Bagasi Penumpang di Bandara Ngurah Rai Bali Ditangkap
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo tak mau musibah kebakaran terulang. Presiden meminta harus ada relokasi yang memisahkan depo dengan permukiman warga.
"Tanah merahnya ini kan padat dan penuh. Semuanya harus dicarikan solusi. Saya kira keamanan masyarakat, keselamatan masyarakat harus menjadi titik yang utama," tutur dia.
Jokowi memberikan dua opsi relokasi. Pertama, Pertamina memindahkan depo ke pulau reklamasi Jakarta atau memindahkan permukiman dari lokasi bekas kebakaran depo. Jokowi menargetkan keputusan relokasi depo Pertamina atau permukiman warga dalam dua hari ke depan.
"Bisa saja (depo) Plumpangnya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser ke relokasi," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Ini yang baru nanti dibicarakan. Ada pilihan-pilihan, ada opsi-opsi. Apakah deponya yang digeser, apakah masyarakat nya yang digeser. Kalau digeser tanahnya di mana. Tapi, harus segera ditemukan solusinya," lanjutnya.