Menko Airlangga: Butuh Extra Effort untuk Jaga Inflasi Tetap Terkendali
JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah terus menginisiasi berbagai langkah penurunan inflasi demi mencapai target yang ditetapkan.
Menurut dia, upaya tersebut dibuktikan dengan koordinasi yang solid dari Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID) dalam mengendalikan volatile food (VF) di tengah peningkatan administered prices (APP).
“Dalam memitigasi transmisi dari kenaikan harga komoditas global maupun risiko domestik, pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun Bank Indonesia dalam wadah TPIP-TPID harus terus melakukan berbagai extra effort untuk menjaga pencapaian inflasi tetap terkendali,” ujarnya dalam peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023, Minggu, 5 Maret.
Airlangga menjelaskan, untuk memitigasi potensi peningkatan harga pangan dan tarif angkutan memasuki bulan ramadhan dan Idulfitri 2023, beberapa program akan dilakukan.
“Diantaranya adalah pemantauan harga kebutuhan bahan pokok, mengoptimalkan pelaksanaan operasi pasar/bazar pasar murah untuk komoditas pangan strategis, memastikan kelancaran distribusi, serta melakukan sinergi pengawasan baik untuk pangan maupun energi,” tutur dia.
Baca juga:
Dalam kesempatan tersebut Airlangga menyampaikan pula jika pemerintah bakal segera membagikan bantuan sosial berupa bahan pangan kepada masyarakat yang masuk dalam data Program Keluarga Harapan (PKH).
“Pemerintah kemarin sudah memutuskan untuk memberi bantuan beras. Demikian juga dengan bantuan telur dan ayam. Pemerintah kemarin sudah memutuskan untuk memberi bantuan beras. Demikian juga dengan bantuan telur dan ayam,” jelasnya.
Sebagai informasi, sampai dengan Februari 2023 level inflasi umum masih tergolong tinggi dengan bertengger di angka 5,47 persen year on year (yoy). Torehan itu meningkat dari Januari dengan 5,28 persen.
Adapun, target inflasi yang dibidik pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) tahun ini adalah sebesar 3 persen plus minus 1 persen yang diprediksi baru akan terjadi pada semester II 2023.