Sambangi Posko Korban Kebakaran Plumpang, Menko PMK Muhadjir: Senang Nggak di Sini?
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyambangi posko penyembuhan trauma (trauma healing) bagi korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di RPTRA Rasela, Rawabadak Selatan.
Menko Muhadjir memastikan warga korban kebakaran dalam kondisi sehat, baik fisik dan mental.
"Senang nggak di sini? Jangan lama-lama tapi di sini ya. Tempat tinggalnya belum aman, tapi sementara di sini dulu," sapa Muhadjir kepada para korban yang sedang mengungsi di RPTRA Rasela, Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara, dikutip ANTARA Minggu, 5 Maret.
Muhadjir juga menanyakan adakah di antara pengungsi yang anggota keluarganya meninggal dunia.
Ia pun meminta agar warga dapat melaporkan langsung ke pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun petugas setempat agar dapat diberikan santunan.
"Korban meninggal nanti kita upayakan ada santunan dari pemerintah," katanya.
Menurut Muhadjir, bantuan yang diberikan kepada para pengungsi, baik dari pemerintah melalui Kementerian Sosial maupun swasta terbilang memadai.
Selain itu, dapur umum yang disediakan TNI-Polri di posko pengungsian juga representatif karena mampu menyiapkan 1.000 paket makanan untuk sekali masak.
Saat ini, penanganan bantuan diprioritaskan untuk balita, anak-anak dan perempuan serta penyandang disabilitas.
Baca juga:
- Heru Budi Tindak Lanjut Perintah Jokowi Soal Rencana Relokasi Pascakebakaran Depo Pertamina Plumpang
- Polisi Terjunkan Drone Cari Sumber Titik Api Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
- Pelajaran dari Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Permukiman di Zona Bencana Harus Ditata Ulang
- Usulan Buffer Zone Depo Pertamina Plumpang, Jokowi: Dulu Direncanakan, Tapi Belum Sampai Titik Solusi
Pemerintah juga terus melakukan pendataan bagi korban yang rumahnya terdampak akibat kebakaran Depo Pertamina.
"Sedang dicermati. Ini sedang dilihat dari berbagai sisi pendataan terutama tadi. Data ini harus secepatnya dan betul-betul valid," kata Muhadjir.