10 Januari dalam Sejarah: Berdirinya Liga Bangsa-Bangsa Tanpa Amerika Serikat

JAKARTA - Hari ini, 10 Januari lebih dari seabad lalu atau pada 1920, sebuah organisasi antar-negara yang bertugas menjaga perdamaian dunia, Liga Bangsa-Bangsa, terbentuk. LBB terbentuk lewat Konferensi Perdamaian Parsi 1919, usai Perang Dunia I berakhir. Pertanyaannya, meski ide ini dicetuskan Amerika Serikat (AS), namun kenapa mereka memilih tak bergabung?

Dikutip History, pada 1914, pembunuhan politik di Sarajevo memicu serangkaian peristiwa yang menyebabkan pecahnya perang paling mahal yang pernah terjadi hingga saat itu. Karena semakin banyak pemuda dikirim ke medan perang Inggris dan AS mulai menyerukan pembentukan badan internasional permanen untuk mengurus perdamaian dunia pasca perang.

Untuk itulah, Presiden ke-28 AS Woodrow Wilson mengusulkan konsep LBB. Dan empat tahun kemudian, ia memasukkan sketsa badan internasional dalam 14 poin proposal untuk mengakhiri perang.

Pada November di tahun yang sama, Blok Sentral menyepakati gencatan senjata untuk menghentikan Perang Dunia I. Dua bulan kemudian, Sekutu bertemu dengan Jerman dan Austria-Hongaria di Versailles untuk menuntaskan persyaratan perdamaian formal.

Presiden Wilson mendesak perdamaian yang adil dan langgeng, tetapi Inggris dan Prancis tidak setuju, memaksakan ganti rugi perang yang keras pada mantan musuh mereka. Kemudian lahirlah Liga Bangsa-Bangsa. 

Bagaimanapun pada musim panas 1919 Wilson menyerahkan Perjanjian Versailles dan Perjanjian Liga Bangsa-Bangsa kepada Senat AS untuk diratifikasi. Namun Wilson yang saat itu menderita stroke parah mencegahnya mencapai mufakat di Kongres. Parlemen AS menganggap perjanjian itu mengurangi dominasi AS. 

Pada November, Senat AS menolak meratifikasi perjanjian tersebut. Sampai LBB untuk pertama kalinya menggelar pertemuan di Jenewa pada 15 November 1920 tanpa AS.

Selama tahun 1920-an, LBB yang bermarkas di Jenewa, menambah anggota baru dan berhasil menengahi perselisihan internasional kecil namun acap kali diabaikan oleh kekuatan besar. LBB tidak dianggap serius sampai awal 1930-an, serangkaian peristiwa membuat lembaga tersebut semakin ompong.

Saat perang Jepang-China misalnya. Negeri Sakura itu hengkang dari LBB setelah mendapat kecaman dari banyak anggota. Ketidakmampuan LBB juga terlihat ketika tak berdaya mencegah Jerman kembali mempersenjatai negaranya dan invasi Italia ke Ethiopia.

Sampai puncaknya Perang Dunia II meletus. Dan LBB tak kuasa mencegahnya. Akhirnya, lembaga dunia yang didominasi Inggris dan Prancis ini berada di ujung tanduk. 

Pada 1946, LBB secara resmi dibubarkan dan diganti Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB mengadopsi model LBB namun ditambah dengan dukungan internasional yang meningkat dan diperkuat militer untuk membantu badan baru tersebut menghindari terulangnya kegagalan LBB.