Israel Tembak Mati Remaja 15 Tahun di Tepi Barat, Jumlah Warga Palestina yang Tewas Sejak Awal Tahun Mencapai 62 Orang

JAKARTA - Pasukan Israel menembak mati seorang remaja Palestina berusia 15 tahun di Tepi Barat yang diduduki pada Hari Kamis, kata para pejabat Palestina, menambah panjang jumlah korban tewas sejak awal tahun.

Ahmad Enaya, wali kota Azzoun di Tepi Barat mengatakan, sebuah kendaraan militer Israel masuk ke kota pada Kamis malam dan ketika para remaja melempari mobil tersebut dengan batu, yang dibalas dengan tembakan, melansir Reuters 3 Maret.

Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan, tentara mereka menembaki para tersangka yang melemparkan bahan peledak ke arah pasukan, ketika mereka melakukan pencarian di daerah tersebut untuk mencari orang-orang yang meluncurkan kembang api ke arah kendaraan-kendaraan Israel yang melintas di dekat Azzoun.

Pihaknya mengatakan, mereka mengetahui adanya laporan mengenai orang-orang yang terluka, namun tidak mengonfirmasi adanya korban jiwa dari pihak Palestina.

Sementara itu, sebuah pernyataan dari rumah sakit umum di Qalqilya, dekat Azzoun, mengatakan, siswa kelas 10, Nidal Saleem, meninggal dunia setelah ditembak di bagian punggung. Dua orang lainnya dirawat karena luka tembak, tambahnya.

Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat dengan peningkatan serangan militer Israel, menyusul serentetan serangan Palestina.

Kekhawatiran akan eskalasi menjelang Bulan Suci Ramadan dan festival Paskah Yahudi telah mendorong Amerika Serikat, Yordania dan Mesir untuk menyerukan semua pihak menahan diri.

Diketahui, warga Palestina berusaha untuk mendirikan sebuah negara di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza, wilayah yang direbut Israel dalam perang tahun 1967.

Sedikitnya 62 warga Palestina, termasuk pria bersenjata dan warga sipil, telah terbunuh sejak awal 2023, kata Kementerian Kesehatan Palestina. Tiga belas warga Israel dan seorang turis Ukraina tewas dalam serangan Palestina pada periode yang sama, menurut angka resmi Israel.