Kronologi Penemuan Jasad Wanita Dicor di Kontrakan Bekasi Utara, Berawal dari Suami Lacak Lewat GPS Ponsel

YOGYAKARTA – Polisi akhirnya mengungkap kasus pembunuhan dua wanita yang jenazahnya dicor di Bekasi Utara. Dua korban tersebut bernama Yusi Purwati (45) dan Heni Purwaningsih (48) Kronologi penemuan jasad wanita dicor tersebut awalnya dari kekhawatiran sang suami.

Kronologi Penemuan Jasad Wanita Dicor Berawal dari Kekhawatiran

Kasus bermula saat Heriyanto yang merupakan suami dari korban bernama Yusi, khawatir lantaran sang istri tak kunjung pulang. Padahal sang istri hanya berpamitan untuk mengaji bersama temannya. Namun hingga pukul 10 malam, Almarhumah tak ada kabar.

"Awalnya izin mengaji sama teman-temannya, dia berdua langsung ke tempat tersangka di Harapan Jaya. Sampai jam 10 malam, Almarhumah saya WhatsApp tapi tidak aktif. Saya curiga, karena Almarhumah tidak pernah tidak mengabari kalau mau ke mana-mana," jelasnya.

Sang suami kemudian mencoba mencari korban. Ia menghubungi beberapa warga lain yang tergabung dalam satu pengajian. Dari situ didapati keterangan bahwa pengajian telah selesai pukul 16.00 WIB, tepatnya haru Minggu 26 Februari.

Melacak Ponsel Korban

Pada minggu malam, Heriyanto yang khawatir mulai melakukan pencarian terhadap korban. Pencarian terus berlanjut hingga hari Senin, 27 Februari. Ia meinta kepada keluarganya untuk melakukan pelacakan terhadap ponsel korban lewat fitur GPS. Hasilnya, titik berakhir di sebuah rumah yang dihuni oleh seorang pria berinisial P.

"Saya minta anak untuk cek keberadaan handphone dan ada di lokasi rumah pelaku, dan keluarga dari teman almarhumah juga mengecek dengan hasil yang sama, yakni handphone berada di lokasi yang sama. Selanjutnya Senin sekitar jam 3 sore, saya dapat alamat lokasi di mana tersangka mengontrak," jelasnya.

Ketidakberesan mulai tercium. Suami korban kemudian melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dengan didampingi Bimaspol untuk melakukan penyelidikan lebih dalam.

Pengecekan CCTV

Pencarian korban berlanjut hingga pengecekan CCTV milik salah satu warga yang juga merupakan tetangga P. Dari CCTV diketahui bahwa korban H dan Y sempat masuk ke rumah P.

Ketua RT setempat Purwo Darmanto juga menjelaskan bahwa korban terlihat masuk ke rumah P pada Minggu, 26 Februari sekitar pukl 17.02 WIB," kata Purwo.

Pendobrakan Rumah P

Kecurigaan semakin kuat. Tetangga yang didampingi aparat kemudian melakukan pendobrakan terhadap rumah P. Hal itu dilakukan karena saat warga memanggil penghuni kontrakan dari luar tak ada respon sedikitpun.

Setelah pintu rumah didobrak, warga mendapati pria P telah bersimbah darah yang berasal dari luka sayatan. Kemungkinan besar pelaku mencoba bunuh diri. P sendiri ditemukan di kamar tengah. Mengetahui kondisi tersebut, P langsung dilarikan ke rumah sakit Seto Hasbadi. Namun ia dipindah ke RSUD Kota Bekasi. Namun P dinyatakan meninggal dunia di perjalanan sehingga polisi tak bisa menggali keterangan terkait kasus tersebut.

Ditemukan Gundukan Semen Cor

Di dalam rumah kontrakan P, warga menaruh curiga karena menemukan lantai di bawah tangga tampak berantakan dan bergunduk cor yang sebagian belum kering. Atas dasar kecurigaan tersebut polisi kemudian membongkar gundukan tanah cor tersebut. Pembongkaran dilakukan pada Selasa, 28 Februari siang sekitar pukul 11.27 WIB. Hasil penggalian ditemukan dua jasad yang jadi korban.

Jasad tersebut terindifikai perempuan. Korban ditumpuk jadi satu dan dicor di bawah tangga rumah kontrakan.

Polisi kemudian menyerahkan proses penyelidikan lebih lanjut ke RS Polri Kramatjati. Polisi juga terus melakukan penyelidikan dan proses pendalaman, termasuk mencari dan mengidentifikasi pelaku serta motifnya.

Selain terkait kronologi penemuan jasad wanita dicor, kunjungi VOI.ID untuk informasi menarik lainnya.