Polri Bakal Usut Kepemilikan Senpi Rakitan Laskar FPI
JAKARTA - Polri akan mengusut kepemilikan senjata api rakitan dua laskar Front Pembela Islam (FPI). Hal ini merujuk pada rekomendasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
"Iya (bakal mengusut)," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Jumat, 8 Januari.
Sebelumnya Ketua Komnas HAM Choirul Anam merekomendasi Polri untuk mengusut lebih lanjut perihal kepemilikan senjata api yang diduga digunakan laskar FPI. Sebab, dari tujuh proyektil yang ditemukan oleh Komnas HAM, dua di antaranya identik dengan senjata non-rakitan.
"Dan empat barang bukti yang diduga bagian dari selongsong dan dinyatakan 1 barang bukti bukan bagian dari selongsong peluru dan tiga selongsong peluru identik dengan senjata petugas kepolisian," kata dia.
Sementara Bareskrim Polri sebelumnya juga menyatakan dua senjata api (senpi) yang digunakan laskar khusus Front Pembela Islam (FPI) saat menyerang petugas di ruas tol Jakarta-Cikampek merupakan rakitan. Hal ini merujuk pada hasil uji balistik yang telah dikantongi.
"Hasil pemeriksaan ahli balistik menyatakan dua pucuk senpi yang telah digunakan laskar FPI adalah senjata nonpabrikan," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian dalam keterangannya, Minggu, 20 Desember.
Tapi perihal asal-usul senpi itu, Andi belum bisa menjelaskan secara gamblang. Fokus penyidikan sementara masih seputar penggunaan.
"Penyidik lebih fokus pada fakta penggunaannya. Kalau asal-usulnya tidak jelas," kata dia.
Baca juga:
Penggunaan senjata api ini terungkap ketika polisi menggelar rekonstruksi kejadian. Di lokasi pertama tepatnya di Jalan Internasional Karawang Barat, depan Hotel Novotel, para laskar pengawal Rizieq Shihab ini menyerang mobil polisi yang sebelumnya membuntuti.
Karenanya polisi memberikan tembakan peringatan. Lantas empat anggota laskar yang sebelumnya melakukan penyerangan memutuskan untuk kembali ke mobilnya. Tapi dua laskar yang sebelumnya hanya di dalam mobil justru keluar dan menembak mobil polisi sebanyak tiga kali.
Polisi membalas tembakan itu. Tapi kedua laskar itu langsung kembali masuk ke mobil Chevrolet. Selanjutnya mereka melarikan diri.