Bagikan:

JAKARTA - Mabes Polri menyebut para laskar khusus FPI pengawal Rizieq Shihab menggunakan senjata api ketika menyerang petugas di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50. Polisi menemukan jelaga ditangan salah seorang laskar.

"Hasil penyidikan sementara, kami terpoleh fakta bahwa ditemukan senpi dan sajam di TKP. Ditemukan penggunaan senpi dengan didapatnya jelaga di tangan pelaku," kata Kabareskrim Polri Komjen Lisyto Sigit Prabowo kepada wartawan, Kamis, 10 Desember.

Jelaga merupakan butiran-butiran arang yang halus dan lunak. Diduga jelaga itu muncul karena penggunaan senpi oleh laskar.

Selain itu, ada juga bukti kendaraan milik anggota Polda Metro Jaya yang disebut dirusak oleh para laskar khusus. Dengan adanya alat bukti itu, maka, penyidik terus mengumpukan petunjuk lainnya.

Listyo menegaskan jika bakal menyidik kasus ini secara transparan. Sehingga, tidak ada pihak-pihak yang nantinya curiga terkait hasil penyidikan.

"Untuk menjaga profesionalisme transparasi penyidikan maka penyidikan dilakukan secara scientific investigasi dengan pengawas internal Propam," kata dia.

Ada pun sebelumnya, polisi memiliki dua alat bukti yang sedang di dalami. Pertama soal kepemilikan senjata api (senpi) yang disebut digunakan anggota laskar khusus FPI pengawal Rizieq Shihab. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, dalam kepemilikan senpi ini polisi mendalami peluru berukuran 9 mm. Saat ini, peluru ini masih diuji balistik.

"Masih uji balistik makanya kan perkembangan kasus masih kita dalami tiap alat bukti," ujar Yusri.

Jika nantinya uji balistik sudah rampung, kata Yusri, polisi akan melakukan langkah hukum lainnya. Sehingga, memperkuat dasar hukum kepemilikan senpi tersebut.

"Nanti kita gelarkan pra rekonstruksi dan rekonstruksi. Pada saatnya akan kita sampaikan," kata dia.

Di sisi lain, Yusri menegaskan, dua senpi yang dijadikan alat bukti dalam perkara penyerangan digunakan laskar khusus. Hal itu berdasarkan alat bukti lainnya yang sudah dikumpulkan.

"Saya pertegas di sini bahwa penyidik sudah mengumpulkan bahwa ditemukan bukti yang ada bahwa senpi itu pemiliknya adalah pelaku yang melakukan penyerangan," kata dia.

Kemudian, alat bukti lainnya berupa rekaman CCTV. Polisi menyebut jika rekaman CCTV ini yang nantinya bakal menjawab keraguan semua pihak.

Namun, memang untuk saat ini rekaman itu belum bisa disampaikan. Sebab, penyidik masih mengumpulkannya.

Pengumpulan rekaman CCTV ini juga bukan perkara mudah. Penyidik mendapat beberapa kendala ketika akan menyarukan beberapa rekaman menjadi satu kesatuan. Sebab, rekaman itu terbagi dalam tiga server berbeda.

"CCTV memang ada 3 rangkaian server yang ada, kemudian sampai jalan Cikampek ini masih dikumpulkan oleh penyidik untuk dilakukan ekstrak," kata dia.