Resmi Melantai di Bursa, Saham Pertamina Geothermal Energy Anjlok 5,14 Persen

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, harga sahamnya langsung memerah pada awal perdagangan.

Dari pantauan VOI, Jakarta, 24 Februari, saham PGEO langsung anjlok 45 poin atau 5,14 persen menjadi Rp830 per saham.

Adapun frekuensi pada awal dibuka sampai 600 kali transaksi. Dengan total volume saham sebanyak 300 ribu lot dan total nilai transaksi Rp34 miliar.

Bahkan, pada 10.00 WIB, anjlok 55 poin atau 6,29 persen ke Rp820.

Direktur Utama PT PGE Ahmad Yuniarto mengatakan PGE akan terus berkomitmen untuk meningkatkan bauran energi terbarukan menuju tercapainya net zero emission emmision.

"Investasi untuk PGE adalah investasi Indonesia dengan energi hijau bagaimana penyediaan energi bersih juga beriringan dengan upaya-upaya untuk merawat bumi Indonesia ini," ujarnya dalam konferensi pers di BEI, Jumat, 24 Februari.

Seperti diketahui, Perseroan menawarkan ke masyarakat sebanyak 10.350.000.000 saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dan ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp875 setiap saham.

Perseroan telah melaksanakan penawaran umum sejak 20–22 Februari 2023 dan berhasil meraih dana sebesar Rp9,05 triliun. Perseroan menargetkan untuk meningkatkan basis kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri, dari 672 megawatt (MW) saat ini menjadi 1.272 MW pada 2027. Selain itu, juga untuk mendukung PGE terus tumbuh dan mengembangkan seluruh value chain dari sumberdaya panas bumi Indonesia, sesuai dengan tagline PGE “Energizing Green Future”.

Perseroan juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 1,50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham atau sebanyak-banyaknya 630.398.000 saham untuk Program Opsi Pembelian Saham Kepada Manajemen dan Karyawan Perseroan (Management and Employee Stock Option Program (MESOP).

Dalam penawaran umum perdana saham, PGE menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PGE juga menunjuk CLSA, Credit Suisse, dan HSBC sebagai international selling agents. PGE berhasil menarik minat investor domestik maupun investor multinasional hingga mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 3,81 kali dari porsi pooling, melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya