Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk resmi mencatatkan sahamnya untuk diperdagangkan di Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham PGEO.

PGEO menetapkan harga IPO sebesar Rp 875 per saham.

Pada perdagangan saham perdananya, saham PGEO sempat menguat ke level Rp925 dan menyentuh harga terendah di level Rp815. 

Perseroan menawarkan ke masyarakat sebanyak 10.350.000.000 saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan dan ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp875 setiap saham.

Perseroan telah melaksanakan penawaran umum sejak 20–22 Februari 2023 dan berhasil meraih dana sebesar Rp9.056.250.000.000.

Perseroan juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 1,50 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham atau sebanyak- banyaknya 630.398.000 saham untuk Program Opsi Pembelian Saham Kepada Manajemen dan Karyawan Perseroan (MESOP).

"Perolehan dana akan digunakan untuk berkontribusi dan menumbuhkan kapasitas terpasang panas bumi dan memposisikan PGE debagai pemimpin pengembangan sumber daya panas bumi," ujar Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Ahmad Yuniarto dalam sambutannya di Bursa Efek Indonesia, Jumat, 24 Februari.

Perseroan menargetkan untuk meningkatkan basis kapasitas terpasangnya yang dioperasikan sendiri, dari 672MW saat ini menjadi 1.272MW pada tahun 2027.

Asal tahu saja, penawaran umum IPO Perseroan mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 3,81 kali dari porsi pooling, melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya.