Otoritas China Umumkan Epidemi COVID-19 Telah Berakhir Tapi Belum Tuntas, Ada Tujuh Kasus Impor
JAKARTA - Otoritas kesehatan China pada Hari Kamis mengumumkan, epidemi COVID-19 di negara itu telah berakhir tetapi belum tuntas sepenuhnya, karena masih ditemukan tujuh kasus impor varian XBB.1.5 yang sangat mudah menular sejak 8 Januari.
Para pejabat, berbicara di sebuah acara berita yang dihadiri oleh beberapa departemen mengatakan, "kemenangan besar yang menentukan" China atas COVID telah menjadi contoh bagi negara-negara berpenduduk padat dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut.
Pekan lalu, para pemimpin tertinggi China menyatakan "kemenangan yang menentukan" atas COVID, mengklaim tingkat kematian terendah di dunia, seperti melansir Reuters 23 Februari.
Meski demikian, para ahli mempertanyakan data yang tercatat, ketika virus melonjak di seluruh negeri baru-baru ini, setelah sebelumnya sebagian besar berhasil dikendalikan selama tiga tahun.
China diketahui memperkuat sistem perawatan kesehatannya untuk mengantisipasi penyebaran virus ke daerah pedesaan. Para pejabat mengatakan pada konferensi pers Hari Kamis, tempat tidur untuk perawatan kritis telah diperluas dari semulai 198.000 unit menjadi 404.000 unit.
Baca juga:
- Gugat CIA hingga FBI 100 Juta Dolar AS, Keluarga Malcolm X: Kami Ingin Keadilan Ditegakkan
- Dua Wartawan Ditembak saat Liputan Pembunuhan, Satu Orang Tewas
- Pentagon Rilis Foto Pilot AS dengan Balon Mata-mata China Sebelum Ditembak Jatuh
- Ibu Negara Ukraina Desak PBB Bentuk Pengadilan Khusus untuk Kejahatan Agresi Rusia
Para pejabat dan ahli kesehatan juga memantau sub-varian XBB.1.5 dari Omicron selama berbulan-bulan. Pada 4 Januari, data menunjukkan tidak ada varian baru yang ditemukan di negara tersebut.
Ditambahkan para pejabat, satu kasus lokal dari varian tersebut dikaitkan dengan kasus impor pada 3 Februari.