Ikut Lelang Ulang Tol Getaci, BUMN Karya Diminta Lihat Kondisi Keuangan Dulu
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempersilakan perusahaa pelat merah karya untuk ikut dalam lelang ulang pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).
Staf Khusus III BUMN Arya Sinulingga mengatakan pihaknya tidak melarang jika BUMN karya berminat untuk ikut lelang proyek tersebut. Namun, dengan catatan selama kondisi korporasi perusahaan sehat.
“Silakan kalau mau ikut. Tapi lihat kondisi keuangan dan kesehatan BUMN-nya,” katanya kepada wartawan ditulis Minggu, 19 Februari.
Sekadar informasi, Jalan Tol Getaci sepanjang 206,65 km melintas di dua provinsi, yakni Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,4 Km dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 km.
Untuk tahap 1, terdiri dari Seksi 1 JC Gedebage-SS Garut Utara, dan Seksi 2 SS Garut Utara-SS Tasikmalaya. Kemudian, tahap 2, terdiri dari Seksi 3 SS Tasikmalaya-SS Patimuan, dan Seksi 4 SS Patimuan-SS Cilacap.
Baca juga:
- Disematkan Jaket Merah, Menteri Teten Maduki Resmi Jadi Kader PDIP
- Ketum Bamus Betawi yang Cabut dari PPP Bareng Putra Haji Lulung Jadi Kader NasDem
- Jalan ke Pulau Timor Putus Total Akibat Longsor, Jalur via Laut Dibuka untuk Layani Penumpang
- Konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diminta Jadi 80 Tahun, Ini Alasannya
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan tender ulang pengusahaan Jalan Tol Getaci mulai April mendatang.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menjelaskan lelang ulang ini dilakukan lantaran telah terjadi default kontrak yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Kami lagi minta arahan pak Menteri soal (tender ulang) Tol Getaci, mudah-mudahan, sih, sekitar dua bulan (April) lagi itu lelang ulang,” katanya kepada wartawan, Rabu, 8 Februari.
Hedy menyebut, lelang pembangunan tol tersebut nantinya bukan lagi bersifat prakarsa, melainkan solicited project.
“Jadi, kami lelang dengan solicited. Kemungkinan akan dibuat menjadi bertahap, jadi tahap pertama yang kami lelangkan ada Gedebage sampai dengan Tasikmalaya,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Hedy, pengerjaan konstruksinya akan mengalami kemunduran dan tidak bisa dilakukan mulai tahun ini. “Konstruksi kemungkinan awal tahun depan untuk tahap 1,” tandasnya.