Twitter Jadikan 2FA Berbasis SMS sebagai Fitur Berbayar untuk Pelanggan Blue

JAKARTA - Mulai 20 Maret, Twitter tidak lagi mengizinkan penggunanya untuk menggunakan fitur autentikasi dua faktor (2FA) berbasis SMS, kecuali mereka berlangganan Twitter Blue.

Situs microblogging itu telah menjadikan 2FA berbasis teks sebagai fitur eksklusif bagi anggota yang membayar layanan Blue-nya.

Anggota non-Twitter Blue tidak dapat lagi mengaktifkan fitur tersebut, tetapi mereka yang telah menggunakannya memiliki waktu hingga 20 Maret untuk menonaktifkan metode itu dan mengaktifkan jenis autentikasi lain.

“Setelah 20 Maret 2023, kami tidak akan lagi mengizinkan pelanggan non-Twitter Blue untuk menggunakan pesan teks sebagai metode 2FA. Pada saat itu, akun dengan pesan teks 2FA yang masih diaktifkan akan dinonaktifkan," tulis Twitter dalam blog resmi perusahaan.

Twitter hanya akan menonaktifkan 2FA mereka jika gagal beralih sebelum tanggal tersebut. Perusahaan mengakui, fitur tersebut cukup populer digunakan, tetapi sayangnya penjahat siber juga mengintai fitur ini.

“Sementara secara historis 2FA merupakan fitur yang populer, sayangnya kami telah melihat 2FA berbasis nomor telepon digunakan dan disalahgunakan oleh aktor jahat,” ujar Twitter.

“Jadi mulai hari ini, kami tidak akan lagi mengizinkan akun untuk mendaftar dalam metode pesan teks/SMS 2FA kecuali mereka adalah pelanggan Twitter Blue," imbuhnya.

Diketahui, Twitter Blue merupakan layanan berbasis langganan perusahaan. Layanan ini menawarkan fitur seperti kemampuan untuk mengedit tweet seharga 8 dolar AS per bulan.

CEO Twitter Elon Musk sangat berniat meminta penggunanya untuk meningkatkan ke layanan tersebut dengan menempatkan beberapa fitur di belakang paywall, seperti tanda centang biru.

Untuk memeriksa status 2FA di akun Twitter, buka Pengaturan & privasi, pilih Keamanan dan akses akun klik Keamanan lalu klik lago Autentikasi dua faktor dan pilih antara aplikasi autentikasi atau kunci keamanan, seperti dikutip dari PCMag, Sabtu, 18 Februari.