Bertugas Bebaskan Lahan untuk Jalur MRT East-West di Bekasi, Ridwan Kamil: Itu Tidak Mudah
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku tugas Pemprov Jawa Barat dengan Pemkot Bekasi dalam rencana pembangunan MRT barat-timur (east-west) fase 1 (3A) tahap 1 adalah membebaskan lahan.
Pembebasan lahan ini dibutuhkan sebagai pembangunan depo atau tempat parkir kereta MRT dan stasiun-stasiunnya. Dalam hal ini, Pemprov Jabar menyusun dokumen penetapan lokasi (penlok) pada bidang lahan yang akan dibebaskan.
Hal ini diungkapkan Ridwan Kamil dalam penandatanganan memorandum of understanding (MoU) bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait dukungan daerah atas pembangunan MRT fase 3 yang diawali pada stage 1 area Tomang-Medan Satria.
"Kalau di tahap begini, tugas saya menyiapkan dokumen penunjukkan lokasi, istilahnya penlok memastikan ada dasar hukum rute itu legal," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jumat, 17 Februari.
Kemudian, Pemkot Bekasi bertugas untuk mengeksekusi pembebasan lahan di wilayahnya. Baik pembuatan dasar hukum penlok maupun eksekusi pembebasan lahan di lapangan, menurut Ridwan Kamil, tidak semudah yang dibayangkan.
"Ini tidak mudah. Pembebasan lahan nanti berlangsung di wilayahnya pak Wali (Wali Kota Bekasi). Level teknis kewalikotaan Bekasi juga perannya sangat tinggi. Tapi, poin saya ini sangat dinamis dan kompleks, sehingga itulah kenapa pemerintah pusat memayungi inisiatif dari hal ini," tutur dia.
Kemudian, pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga belum bisa menggambarkan skema pendanaan atas proses pembebasan lahan milik warga untuk pembangunan sarana MRT tersebut.
"Kota Bekasi kan harus menyediakan depo. Depo ini sedang dalam alternatif-alternatif mana yang paling memadai. Masalah pendanaan juga lagi dibucarakan. Masing-masing dari pemrintah provinsi dan kota ini ada kontribusinya. Makanya, belum bisa kami sampaikan karena masih dalam proses pemilihan," urai Kang Emil.
Sebagai informasi, pengembangan MRT east-west terbentang sepanjang 84,10 kilometer dari Cikarang, Jawa Barat hingga Balaraja, Banten, dengan melewati wilayah DKI Jakarta. Pembangunan MRT east-west ini akan dibagi menjadi 2 fase, yakni fase 1 dan fase 2.
Baca juga:
- Polresta Yogyakarta Gelar Rekonstruksi Kasus Kekerasan di Titik Nol Km: 15 Adegan dengan 3 TKP
- Penganiayaan di Titik Nol KM Yogyakarta Berawal dari Geber Motor, Sempat Berkelahi di Malioboro
- Pelaku Penganiayaan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta Ditangkap
- KPK Tetapkan 1 Tersangka Baru di Kasus Suap Pengurusan Perkara di Mahkamah Agung
Fase 1 akan terbagi lagi menjadi stage 1 sepanjang 24,52 kilometer yang akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria dan stage 2 sepanjang 9,23 kilometer yang melalui Tomang dan Kembangan.
Sedangkan rute MRT east-west fase 2 terbentang sepanjang 29,99 kilometer yang melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja.