Penumpang Odong-odong Tewas, Polisi Tahan Sopir Truk Molen di Cengkareng
JAKARTA – Satu orang wanita penumpang odong-odong dilaporkan meninggal dunia saat mengalami kecelakaan truk mixer (truk molen) di Jalan Ring Road Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis kemarin, 16 Februari. Satlantas wilayah Jakarta Barat kini sudah melakukan penahanan terhadap sopir truk molen bernama Suwaryo hari ini, Jumat, 17 Februari. Suwaryo mendekam sel Satlantas Wilayah Jakarta Barat.
"Pengemudi mobil truk sudah diamankan. Saat ini masih penyelidikan, pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka," kata Kanit Laka Satlantas Wilayah Jakarta Barat AKP Agus Suwito kepada VOI, Jumat, 17 Februari.
AKP Agus menjelaskan, kejadian terjadi ketika truk molen yang dikemudikan Suwaryo melaju dari arah Selatan menuju Utara. Kemudian truk menabrak mobil sedan bernopol B 2870 BZZ yang dikemudikan oleh Greggy yang sedang berhenti di lajur kiri. Sedan dalam kondisi berhenti karena lampu pengatur lalu lintas menyala merah.
Karena beban truk yang besar, kemudian mobil sedan terdorong ke depan menabrak sepeda motor Viar bernopol B 6983 JAM yang dikendarai oleh Durochim.
Diketahui odong-odong berisi sejumlah penumpang wanita bernama Djiha, Ijah Khodijah, Naila Eka Putri, Adam Pratama, Dwi Nurfariza, Anasia, Damar, Dela Dwiyana, Eni Fitriani dan Nurhaeni. Odong - odong yang berada di depan sedan langsung tertabrak dan terdorong hingga terbalik.
Rupanya, dua kendaraan yang telah ditabrak tidak membuat laju truk mixer berhenti. Truk mixer kembali oleng ke kanan menabrak kendaraan lainnya bernopol B 8618 QT yang kemudikan oleh Amin. Mobil juga terdorong hingga menabrak kendaraan lainnya.
Baca juga:
"Akibat kecelakaan beruntun, seorang penumpang motor Viar (odong - odong) meninggal dunia dengan luka di bagian kepala memar. Korban meninggal bernama Djiha, perempuan. Jenazah di evakuasi ke RSU Tangerang," ujar AKP Agus.
Sementara 9 orang penumpang odong-odong lainnya mengalami sejumlah luka do bagian kaki dan tangan. Para korban dirawat di RS Hermina dan RSUD Cengkareng.
"Empat kendaraan alami kerusakan akibat kecelakaan. Penyebab kecelakaan masih proses penyelidikan. Kita sudah lakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti serta membuat sket TKP," katanya.
Hingga kini, kasus kecelakaan beruntun masih ditangani Satlantas Jakarta Barat.