Apa Itu Digital Immigrant? Ketahui Perbedaannya dengan Digital Native

YOGYAKARTA – Digital immigrant dan digital native merupakan dua generasi yang kerap dibanding-bandingkan. Lantas apa itu digital immigrant dan digital native? Artikel berikut ini akan mengulas kedua kelompok tersebut. Baca terus untuk mengetahuinya.

Apa Itu Digital Immigrant?

Menurut Investopedia, digital immigrant merupakan orang yang dilahirkan sebelum adanya digitalisasi, dikutip VOI, Rabu, 15 Februari 2023.

Sementara menurut sutradara Quraisy Mathar dalam Transisi Digital Immigrant ke Digital Native, digital immigrant adalah generasi yang sudah hidup sejak sebelum dan saat fase digital.

Kelompok yang masuk kategori ini adalah orang yang lahir sebelum 1980-an, atau generasi X dan baby boomers. Generasi ini harus beradaptasi dengan dengan teknologi yang berkembang sangat masif dalam beberapa tahun belakangan.

Misalnya, jika dulu generasi baby boomers ataupun generasi X menggunakan telepon genggam model tuts untuk berkomunikasi, hari ini, mereka ‘terpaksa’ belajar menggunakan smartphone. Pasalnya, handphone jadul sudah mulai hilang dari pasaran.  

Contoh lainnya, yakni para guru atau dosen senior yang awalnya sangat familiar dengan projector manual “terpaksa” harus menginstal dan mensinkronisasi komputernya dengan program berbasis bluetooth, wifi, dan nirkabel agar dapat terkoneksi dengan LCD yang juga sudah 4G.

Dari contoh tersebut, kelompok digital immigrant perlu waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Terkait dengan hal ini, generasi digital immigrant memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Menghindari Penggunaan Teknologi Modern

Sebagaimana yang sudah disinggung di atas, digital immigrant dihuni oleh generasi baby boomers dan generasi x. artinya mereka adalah orang tua yang telah berusia lanjut. Kondisi ini mengakibatkan mereka sulit atau enggan beradaptasi dengan teknologi modern.

Dengan semakin bertambahnya umur, kondisi serta tingkat pemahaman mereka juga akan ikut melemah. Hal tersebutlah yang menjadi alasan bagi mereka untuk sulit beradaptasi dengan teknologi modern.

  1. Berusaha Beradaptasi dengan Teknologi Modern

Kendati cenderung enggan menggunakan teknologi modern, kelompok digital immigrant tetap beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Bahkan, mereka tak jarang membuat konten online dan membagikannya di media sosial.

Apa itu Digital Native?

Menurut Marc Prensky dalam Digital Native, Digital Immigrant (2001), istilah digital native digunakan untuk menyebut orang yang lahir di era digital, atau ketika berkembangnya teknologi seperti komputer dan internet.

Mereka yang masuk dalam kelompok digital native adalah kalangan milenial dan generasi Z.

Kelompok digital native umumnya sudah akrab dengan perkembangan teknologi. Mereka sangat cepat beradaptasi dan merasa nyaman menggunakan alat digital. Bahkan hal ini terjadi sejak usia muda.

Mayoritas anak kecil hingga remaja sekarang ini tumbuh didukung dengan kecanggihan teknologi komputer, smartphone, dan internet.

Oleh sebab itu, kelompok digital native tidak enggan dan canggung ketika harus berkomunikasi dengan alat digital atau virtual, serprti text, chatting, hingga panggilan video.

Menurut Prensky, pelajar siswa sekolah di era sekarang merupakan penduduk asli dunia digital. Sementara guru pengajarnya keteteran, karena mereka baru saja pindak ke dunia digital.

Demikian informasi tentang digital immigrant dan digital native. Semoga bermanfaat!