Bagikan:

JAKARTA - Di tengah era digital saat ini, perusahaan riset Populix mengadakan sebuah studi untuk mengulas lebih lanjut bagaimana akselerasi digital turut mendorong pertumbuhan tren investasi di Indonesia.

Dalam studi yang berjudul “Unlocking Insights into Digital Investment Trends”, Populix menemukan bahwa 47 persen responden percaya investasi digital dapat lebih menguntungkan dibandingkan investasi secara konvensional, seperti tabungan dan deposito.  

Laporan tersebut juga mengungkapkan di mana mayoritas (55 persen) responden memiliki pemahaman mendasar seputar investasi digital, terutama pada instrumen reksa dana dan saham. 

Namun, terdapat perbedaan pemahaman antar responden terkait dengan bedanya investasi digital dan konvensional, seperti tabungan atau deposito. Sementara itu, 42 persen responden mengaku telah memiliki pemahaman yang jelas tentang perbedaannya. 

Di sisi lain, 44 persen responden mengaku masih memiliki pengetahuan yang terbatas, dan 14 persen responden lainnya mengatakan sama sekali tidak mengetahui perbedaannya.

Sama seperti investasi konvensional, investasi digital juga memiliki risiko. Tapi, 89 persen responden menyatakan bahwa mereka memahami risiko investasi digital, meskipun dengan tingkat pengetahuan yang berbeda-beda. 

“Peningkatan tren investasi digital membutuhkan dukungan tidak hanya dari platform investasi yang terpercaya, tetapi juga dari literasi keuangan, khususnya terkait aktivitas investasi,” kata Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix. 

Karena menurut Timothy, dengan pemahaman yang lebih komprehensif, maka akan semakin banyak orang akan merasa percaya diri untuk mengeksplorasi investasi digital.