Sebanyak 25 Persen dari 1,4 Juta Penduduk Bengkulu Gunakan KTP Digital
BENGKULU - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi Bengkulu menargetkan sebanyak 25 persen masyarakat di seluruh wilayah telah menggunakan Identitas Kependudukan Digital (IND) atau KTP Digital pada 2023.
Berdasarkan hasil BPS Provinsi Bengkulu pada 2021 jumlah masyarakat di 10 kabupaten dan kota yang memiliki KTP sebanyak 1.426.020 orang.
"Di tahun ini kami menargetkan yang menggunakan identitas kependudukan digital atau dari manual ke digital sebanyak 25 persen dari total masyarakat," kata Kepala Dinas Dukcapil Provinsi Bengkulu Diah Irianti dikutip ANTARA, Rabu 15 Februari.
Ia menyebutkan bahwa perubahan identitas kependudukan dari manual dalam bentuk cetak atau KTP elektronik (KTP-El) ke identitas digital merupakan salah satu tuntutan perkembangan zaman sekaligus salah satu antisipasi penggunaan blangko KTP yang terus menipis.
Sebab, KTP digital merupakan pemindahan KTP-el yang saat ini digunakan oleh penduduk Indonesia ke dalam handphone baik itu berupa foto, ataupun QR Code.
Sehingga melalui KTP Digital dapat diakses melalui handphone atau di aplikasi khusus yang disediakan oleh Dukcapil.
"Identitas digital ini mengurangi penggunaan blanko, apalagi semuanya saat ini sudah digital. Sehingga kita upayakan penggunaan identitas digital dan ini sudah terkoneksi serta bisa digunakan untuk keperluan," ujarnya.
Lanjut Diah, dalam penggunaan KTP digital, pihaknya masih memprioritaskan bagi masyarakat yang ingin mengganti identitas kependudukan karena rusak, hilang, dan lainnya, sedangkan untuk pemula masih menggunakan blangko KTP.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat yang ingin membuat identitas digital, bisa datang ke Dukcapil terdekat dan melaporkan kepada petugas untuk nantinya dibantu proses pembuatannya.
Baca juga:
Sedangkan untuk pembuatan identitas kependudukan secara manual menggunakan blangko KTP, pihaknya memastikan bahwa kebutuhan masyarakat masih tercukupi baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota.
"Blangko KTP kita ada sekitar 20 ribu dari yang sebelumnya kita mengajukan 80 ribu. Jadi kebutuhan masih mencukupi," sebut Diah.