Wagub Kalbar Yakin Hadirnya Bank Syariah Bisa Bantu Majukan Ekonomi Daerah

JAKARTA - Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Ria Norsan menyakini kehadiran bank syariah di wilayahnya bisa membantu memajukan ekonomi daerah.

"Kami sangat menyambut baik hadirnya BTN Kantor Cabang Syariah di Pontianak. Dengan hadirnya bank tersebut harapannya bisa ikut memajukan ekonomi Kalbar," ujarnya saat meresmikan BTN Kantor Cabang Syariah Pontianak di Pontianak, dikutip dari Antara, Selasa 14 Februari.

Ia menjelaskan saat ini porsi penduduk Muslim di Kalbar mencapai 60 persen. Dari jumlah tersebut tentunya membutuhkan bank syariah karena ada skema bagi hasil yang sudah ditentukan.

"Hadirnya BTN Syariah ini bisa memfasilitasi dan membantu masyarakat Muslim dalam banyak hal. Namun, tentu bank syariah ini juga untuk di luar non-Muslim," papar dia.

Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar yang juga hadir mengatakan hadirnya unit syariah tersebut membidik segmen milenial dan menggarap potensi bisnis properti yang masih terbuka luas di Kota Pontianak.

"Kami melihat prospek pertumbuhan ekonomi yang cerah di Kota Pontianak ke depan. Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian di Kalbar tumbuh 5,01 persen (yoy) di mana sektor properti yang menjadi perhatian Bank BTN tumbuh sebesar 4,89 persen," kata dia.

Ia mengatakan pembukaan Kantor Cabang Syariah di Jalan Ahmad Yani No 61, Pontianak Tenggara, tersebut menjadi salah satu bentuk pengabdian Bank BTN kepada masyarakat Pontianak, khususnya yang ingin menggunakan jasa layanan perbankan berlandaskan prinsip syariah.

"Kami membuka diri untuk semua kalangan, namun secara khusus segmen yang kami bidik adalah perorangan atau lembaga atau institusi yang berada di ekosistem Islami seperti lembaga pendidikan, kelompok ibadah, badan wakaf, lembaga amil zakat dan lain sebagainya," kata Hirwandi.

Ia menjelaskan langkah Bank BTN untuk melakukan ekspansi dengan memperluas bisnis syariahnya, berangkat dari keberhasilan jaringan BTN Syariah di Kalimantan yang mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 16,17 persen (yoy) dari Rp1,4 triliun per Desember 2021 menjadi sekitar Rp1,7 triliun per Desember 2022.

"Aset UUS BTN di Kalimantan juga tercatat tumbuh sekitar 18 persen (yoy) dari Rp1 triliun per Desember 2021 menjadi sekitar Rp1,6 triliun per Desember 2022. Kami optimistis target-target tersebut dapat tercapai terlebih dengan potensi perkembangan ekonomi yang beragam di Pontianak yang akan meningkatkan daya beli masyarakatnya," kata dia.