Rekomendasi Saham Raffi Ahmad, Ari Lasso, hingga Kaesang Berujung 'Dipanggil' BEI
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia akan memanggil influencer Tanah Air, Raffi Ahmad, Ari Lasso hingga Kaesang Pangarep. Pemanggilan dilakukan menyusul unggahan di akun sosial media publik figur tersebut, yang merekomendasikan saham beberapa emiten terdaftar di bursa.
Baru-baru ini, influencer Raffi Ahmad dan Ari Lasso terjun ke dunia pasar modal dan menjagokan saham yang sama, yakni PT M Cash Integrasi Tbk. Melalui akun media sosial pribadi, Raffi dan Ari mengatakan sedang mencoba berinvestasi emiten tersebut.
Dari investasi di saham emiten berkode MCAS tersebut, Raffi mengaku bisa mendapatkan untung yang besar dalam waktu singkat. Namun, ia tak menyebutkan bila postingan tersebut merupakan postingan berbayar (endorse) dari pihak tertentu.
"Uang yang gua taruh kurang lebih selama 2-3 minggu ini udah naik 20 menuju 30 persen. Ini gokil banget guys, ini sih gua hanya sekadar sharing aja sama kalian semua," ujar Raffi, dikutip dari Instagram pribadinya, Rabu, 6 Januari.
Sedangkan Ari mengatakan, berinvestasi saham merupakan salah satu caranya dalam mempersiapkan masa depan. Menurutnya, setiap orang harus memiliki kesadaran berinvestasi terutama di masa pandemi ini. Ari mengklaim bahwa postingan tersebut bukan postingan berbayar.
"Ini (MCAS) dalam berapa bulan signifikan banget peningkatannya, ini bukan endorse, bukan apapun, hanya berbagi aja agar memiliki kesadaran berinvestasi di instrumen yang tepat," kata mantan vokalis Dewa 19 ini.
Kaesang Rekomendasikan Saham PGAS dan ANTM
Lebih dulu dari Raffi Ahmad dan Ari Lasso, anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu Kaesang Pangarep sudah lebih dulu 'ramai' di jagat maya merekomendasikan saham pegangannya. Kaesang menjagokan saham BUMN, yaitu menggenggam saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM).
Kaesang meyakini pergerakan saham Perusahaan Gas Negara (PGN) akan mampu menembus level Rp2.100 pada tahun 2021. Pemilik akun Instagram @sahamrakyat itu juga melabeli rekomendasinya dengan sebutan 'Sangmology'.
"Kalau besok $PGAS bisa tembusin 1.750, kayaknya bakalan mulus perjalanannya ke 2.100. Gimana cuanmin @sahamrakyat? #SangMology," tulisnya melalui akun Twitter, Senin, 14 Desember malam.
Terbaru, pada 4 Januari PGAS langsung Auto Reject Bawah minus 7 persen di pre opening pembukaan pasar modal. Salah satu pengikut Kaesang dengan akun bernama Faishal mengatakan tidak mengapa saham PGAS memerah.
"Gapapa deh nyangkut, yang penting ditemenin mas @kaesangp eh udah cabut belum yaa," tulisnya.
Unggahan Faisal direspons oleh Kaesang. Ia menjelaskan, bahwa dirinya masih bertahan memegang kepemilikan saham PGAS.
"Saya masih hold. Saya bukan day to day trader. Saya liat jangka panjangnya karena saya percaya sama fundamentalnya $PGAS," jawab Kaesang.
Selain itu, saham emiten BUMN ANTM juga melesat naik hingga 7,49 persen, pada Senin, 4 Januari. Angka tersebut membuat rekor terbaru sejak 2011. Hingga akhir sesi II, saham ANTM naik 13,18 persen atau setara dengan 255 poin menjadi 2.190 per saham. Transaksi harian saham ANTM mencapai Rp 2,2 triliun.
Harga saham ANTM berada di level tertinggi 2.200 dan terendah 1.940 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 104.366 kali.
Melalui akun Twitter, seorang warganet mempertanyakan terkait saham ANTM yang dimiliki Kaesang. Tanpa ragu, Ia pun membalas pertanyaan tersebut.
"Pagi tadi nambah muatan saya di $ANTM," tulis Kaesang, Senin, 4 Januari.
BEI Panggil Influencer yang Rekomendasikan Saham
Tindakan para influencer ini mendapat respons dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Ajakan membeli saham yang dilakukan oleh influencer tersebut menimbulkan kekhawatiran terjadinya aksi perdagangan dengan orang dalam (insider trading).
Insider trading merupakan istilah ketika pembeli saham tertentu telah mendapatkan fakta dan rencana emiten di masa depan sebelum diketahui publik. Praktik dengan tujuan memperoleh keuntungan lebih ini pun termasuk tindak pidana sebagaimana diatur UU Pasar Modal.
Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan, pihaknya bakal mengajak diskusi para influencer tersebut. Meski menyambut baik inisiatif Raffi hingga Kaesang untuk mengajak masyarakat berinvestasi, namun ia mengingatkan tanggung jawab moral yang dimiliki sebagai influencer.
Pasalnya, Laksono menilai ada konsekuensi hukum yang bisa menghadang jika masyarakat yang mengikuti saran Raffi Ahmad, Ari Lasso hingga Kaesang Pangarep jatuh kecewa.
"Namun kami juga perlu mengingatkan mereka akan tanggung jawab moral mereka kepada para follower-nya dan kemungkinan potensi tuntutan hukum dari para pengikut-nya apabila ada yang merasa dikecewakan," tuturnya, saat dihubungi VOI, di Jakarta, Selasa, 5 Januari.
Laksono berujar juga akan mengajak calon investor untuk mengikuti Sekolah Pasar Modal sebagai bekal edukasi mereka sebelum masuk ke pasar bursa.
"Kami juga mengajak mereka ikut Sekolah Pasar Modal bagi yang belum pernah mengikuti," katanya.
Menurut Laksono, ini merupakan fenomena baru di mana maraknya transaksi oleh investor ritel yang didukung oleh influencer melalui sosial media.
"Walaupun ada aturan mengenai ini, approach yang akan di pakai adalah persuasi dan edukasi kepada para influencer," jelasnya.