Bagikan:

JAKARTA - Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep belakangan ini semakin sering merekomendasikan saham perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Hal ini menimbulkan pertanyaan publik, apakah Kaesang di-endorse perusahaan produsen emas dan nikel tersebut?

SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko pun angkat bicara. Ia membantah bahwa perseroan meng-endorse Kaesang untuk mempromosikan saham Antam.

"Dapat disampaikan bahwa Antam tidak melakukan endorsement terhadap siapa pun untuk promosi saham perusahaan. Kami sangat mengapresiasi positif respons masyarakat terhadap saham Antam seiring dengan membaiknya outlook perekonomian dan bursa di awal tahun 2021 ini," katanya, saat dihubungi VOI, di Jakarta, Selasa, 5 Januari.

Lebih lanjut, Kunto berujar, Antam senantiasa akan berfokus pada optimalisasi kinerja produksi dan penjualan komoditas utama nikel, emas dan bauksit di tahun 2021 melalui penerapan protokol kesehatan yang konsisten.

"Di tahun 2021, Antam juga terus meningkatkan nilai tambah produk, serta melaksanakan implementasi kebijakan strategis terkait pengelolaan biaya yang tepat dan efisien sejalan dengan situasi pandemi COVID-19 untuk dapat terus mencatatkan kinerja positif sehingga dapat memberikan imbal balik yang optimal bagi para stakeholder dan shareholder," ucapnya.

Seperti diketahui, dalam akun Twitter pribadinya, Kaesang mengumumkan menambah portofolio investasi pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Ia menyampaikan hal tersebut setelah, salah satu akun netizen dengan akun bernama @morningkixxx menanyakan apakah masih menahan saham ANTM setelah sempat dibeli beberapa waktu lalu.

"Pagi tadi nambah muatan saya di $ANTM," balas Kaesang melalui akun twitternya, yang di posting hari ini, Senin, 4 Januari.

Terlepas dari aksi rekomendasi saham dari Kaesang, saham ANTM sejatinya memiliki kinerja gemilang di tengah tren penguatan harga emas dan keikutsertaan Antam dalam proyek baterai listrik.

Mengutip Bloomberg, harga emas global telah menguat 6,6 persen pada Desember 2020, dan 25 persen lebih tinggi selama tahun 2020, kenaikan setahun penuh terbesar sejak 2010. Adapun kenaikan harga emas pada Desember 2020 ditopang oleh penurunan dolar AS ke level terendah sejak April 2018.

Aneka Tambang juga bergabung dalam konsorsium BUMN dalam proyek baterai listrik senilai 9,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp138,18 triliun (estimasi kurs Rp14.100 per dolar AS) yang bekerja sama dengan LQ Energy Solution.

Sepanjang 2020, saham ANTM naik 130,36 persen. Investor asing juga masuk dengan net buy Rp90,97 miliar sepanjang 2020.