Vonis 20 Tahun Putri Candrawathi Disambut Teriakan 'Mantap' oleh Pengunjung PN Jaksel
JAKARTA - Ada teriakan kencang saat Hakim Ketua Wahyu Iman Santosa membacakan vonis 20 tahun penjara kepada Putri Candrawathi dalam sidang yang berlangsung di PN Jakarta Selatan.
Belum selesai hakim membacakan vonis, terdengar suara pengunjung di lokasi yang berteriak heboh menyambutnya.
Majelis hakim menyatakan terdakwa Putri Candrawathi terbukti bersalah di kasus pembunuhan berencana Yosua alias Brigadir J. Sehingga, istri Ferdy Sambo itu divonis pidana penjara 20 tahun.
"Secara sadar meyakinkan turut serta melakukan pembunuhan berencana menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 20 tahun,"ujar Hakim Ketua Wahyu Iman Santosa dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 13 Februari.
Saat ini dibacakan, penonton langsung riuh. Bahkan di sela-sela suara yang kencang terdengar ada yang berteriak 'Mantap!'
"Mantap," kata si pemilik suara merespons vonis 20 tahun yang dibacakan hakim Wahyu.
Sama seperti Ferdy Sambo, majelis hakim dalam putusannya meyakini bila Putri Candrawathi melanggar Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 Ayat 1 ke (1) KUHP.
Dalam kasus ini, jaksa penuntut umum (JPU) menanggap Putri Candrawathi terlibat di kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Ia berperan mengikuti dan mendukung skenario yang dibuat suaminya, Ferdy Sambo.
Baca juga:
- Ferdy Sambo Divonis Mati, Perlukah Pemulihan Nama Baik Almarhum Brigadir J?
- Vonis Mati Ferdy Sambo Dinilai Pulihkan Nama Baik Brigadir J yang Dituduh Lecehkan Putri Candrawathi
- Tak Ada Motif Pemerkosaan, Hakim Simpulkan Putri Candrawathi Sakit Hati ke Brigadir J
- Hakim Tolak Cerita Pelecehan Seksual Putri Candrawathi di Magelang, Dianggap Tak Masuk Akal
Selain itu, Putri Candrawathi juga disebut berperan sebagai pihak yang membawa Brigadir J ke rumah dinas Komplek Polri, Duren Tiga atau lokasi eksekusi. Caranya dengan beralasan harus menjalani isolasi karena baru tiba di Jakarta dari Magelang.