Laporan Mengatakan Ford Akan Membangun Pabrik Baterai EV di Michigan
JAKARTA - Ford Motor Co mengumumkan rencananya untuk membangun pabrik baterai lithium besi fosfat di Michigan, senilai 3,5 miliar dolar AS (Rp53,2 triliun).
Kabar ini datang dari seorang sumber yang mengatakan langsung rencana Ford kepada Reuters pada Senin, 13 Februari. Ford diperkirakan akan mengoperasikan pabrik tersebut dengan perusahaan baterai China.
Adapun nama perusahaan baterai tersebut menurut laporan adalah China's Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL), yang akan berperan sebagai mitra teknologi untuk membantu mengembangkan baterai.
Meski demikian, pabrik tersebut diharapkan berlokasi di daerah Marshall, Michigan, dan akan mempekerjakan sedikitnya 2.500 pekerja.
Baca juga:
- Tahun ini, Ford Targetkan Produksi 270 Ribu Mustang Mach-E
- Teknologi Kendaraan Penumpang Otonom Masih Jauh, Investor Pilih Kendaraan Otonom Pertambangan
- Ford Tarik Kembali Hampir Setengah Juta Kendaraannya karena Bermasalah pada Sistem Kamera
- Jalin Kemitraan dengan Manufacture 2030, Ford Bantu Kurangi Emisi Karbon pada Tahun 2050
Menurut Bloomberg, Ford juga telah mempertimbangkan struktur kepemilikan pabrik yang akan membuat mereka memiliki keseluruhan pabrik dan infrastrukturnya.
Sedangkan CATL hanya akan berperan sebagai penyedia teknologi yang akan digunakan untuk membuat baterai.
"Kami telah mengatakan bahwa kami sedang mengeksplorasi baterai berdasarkan teknologi CATL untuk kendaraan Ford dan kami berencana untuk melokalkannya," kata juru bicara Ford kepada Bloomberg.
Pada bulan Juli, Ford mengatakan akan mulai mencari baterai untuk 2023 yang terikat model Mustang Mach-E dari CATL. Pada bulan yang sama, perusahaan mengumumkan rencana untuk memproduksi kapasitas baterai 40 gigawatt jam di Amerika Utara mulai tahun 2026.
Ford juga telah membidik jumlah produksi sport utility vehicle (SUV) bermotor listrik Mustang Mach-E sebanyak 270 ribu unit sepanjang tahun 2023.