PBESI: Gamers Ladies Jadi Kontribusi Besar untuk Pasar Esports Indonesia
JAKARTA - Turnamen esports wanita MLBB Women’s Invitational oleh KINCIR dan MOONTON Games membuktikan bahwa perkembangan esports di Indonesia khususnya ladies gamers sangat perkembang dengan pesat.
Melihat tim wanita Bigerton Era yang tak terkalahkan dengan dua kali kemenangan berturut-turut di ajang MWI 2022 dan 2023 juga membuktikan bahwa pemain wanita memiliki mental yang setara dengan pemain pria pada umumnya.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) memiliki pandangan bahwa pemain wanita akan siap mengikuti pertandingan-pertandingan besar lainnya seperti Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL).
“Mereka bilang mereka siap sih. Kemarin aku sudah ngobrol-ngobrol sama BTR dan mereka bilang mereka siap untuk masuk MPL. Karena mereka juga kalo tiap kali stream lawannya tim-tim cowok kok, bukan sama cewek lagi,” kata Staf Khusus Kesekjenan PB Esports Indonesia (PBESI), Debora Imanuella kepada VOI usai pertandingan final MWI 2023 pada 12 Februari di Bekasi.
Baca juga:
- Sukses Berlangsung di Bekasi, Ketua Penyelenggara MWI 2023 Ingin Coba di Kota Medan
- Dorong Perkembangan Esports Ladies Indonesia, PBESI Dukung MLBB Women's Invitational 2023
- Dua Kali Kalahkan GPX Basreng, Tim Esports Wanita Bigerton Era Jadi Juara MWI 2023
- Nostra Akan Memperluas Siaran Langsung Turnamen Esports dan Buat Platform untuk Pengembang Gim
Debora juga mengatakan bahwa ladies gamers merupakan kontribusi besar bagi perkembangnya pasar gaming di Indonesia. Berdasarkan data yang ia dapatkan, pemain gim wanita menyumbang 50 persen populasi di Indonesia.
“Karena populasinya (masyarakat Indonesia) gede banget, kemudian gen z itukan sangat terpapar teknologi, ya kan. Apalagi dengan era mobile games. Salah satu hal yang bisa menaikkan itu munculnya player perempuan. Female gamers adalah salah satu kontribusi terbesar,” ungkapnya.
“Makanya kenapa PBESI selalu bilang bahwa kontribusi dari female gamers itu sangat penting terhadap pertumbuhan ekosistem esports di Indonesia. Jadi kalau data dari GWI, itu komposisi player wanita dan pria untuk casual gamers (termasuk candy crush, dll) itu 50-50. Tapi kalau hardcore games, Mobile Legends, itu sekitar 35-65. Itu gede, gede banget,” lanjut Debora.