Risma Blusukan di Jakarta, PKS: Bukan Mensos DKI, Kami Tunggu di Tempat Lain
JAKARTA - Aksi blusukan yang dilakukan Menteri Sosial (Mensos) baru, Tri Rismaharani, seharusnya tidak menjadi polemik di tengah masyarakat. Yang perlu ditunggu publik adalah blusukan Risma ke setiap wilayah di Indonesia.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan, hal ini perlu dilakukan eks Wali Kota Surabaya tersebut. Sebab, Risma dilantik menjadi Mensos Indonesia bukan Mensos khusus untuk DKI Jakarta.
"Pertama tentu semua menteri yang bekerja perlu diapresiasi. Bu Risma jika sudah blusukan bagus. Dan karena beliau Menteri Sosial untuk seluruh NKRI, kita tunggu aksi blusukannya di provinsi atau daerah lain," kata Mardani saat dihubungi VOI, Selasa 5 Januari.
Baca juga:
Menurut Mardani, sungguh tidak adil bila komposisi blusukan Risma hanya berfokus di Jakarta. Sebagai negara yang luas, aksi serupa juga perlu dilakukan di wilayah lain. Namun demikian, anggota Komisi II DPR RI ini yakin, Risma akan blusukan di daerah-daerah lain.
"Jadi tidak adil kalau kebanyakan di DKI. Tapi kan saya yakin akan ke daerah lain juga. Kasih kesempatan semua menteri, baru 100 hari kerja, baru kita nilai bersama," terang Mardani.
Tri Rismaharani yang didapuk sebagai Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Juliari Batubara yang tersandung korupsi bantuan sosial (Bansos), gencar melakukan blusukan pasca dilantik.
Pada Senin, 28 Desember lalu, Risma memulai awal pekerjaannya di Kemensos dengan blusukan. Risma mengunjungi kawasan aliran Sungai Ciliwung, di belakang kantor Kementerian Sosial. Saat menuju kawasan fly over Pramuka, Risma menemui beberapa keluarga yang bertempat tinggal di bawah kolong jembatan.
Aksi blusukan dilanjutkan pada Rabu, 30 Desember. Risma mendatangi warga yang tinggal secara liar di kawasan Tol Panjang Gedong, Pluit.
Selanjutnya, Risma kembali blusukan dengan menyusuri jalur pedestrian di Jalan Thamrin persis di sisi kanan Plaza UOB, Jakarta Pusat pada Senin, 4 Januari. Risma menemui sejumlah pengemis.
Dari ketiga aksi blusukannya, Risma menawarkan satu program kepada warga yang ia temui, yakni tempat tinggal yang layak. Lokasi tersebut adalah Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur di Bekasi, Jawa Barat.