Banyak Terjadi Pelecehan Seksual di Kereta, KAI Harus Tingkatkan Keamanan CCTV

JAKARTA -  PT KAI mengimbau bagi para penumpang kereta api untuk tidak merekam aksi kejahatan dan menyebarluaskan ke media sosial. Imbauan tersebut menyusul banyaknya video viral aksi pelecehan seksual yang terjadi di dalam kereta.

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai imbauan tersebut untuk menjaga nama PT KAI.

“Untuk melindungi nama baik KAI juga kan, KAI citranya harus baik, untuk transportasi umum yang dipercaya untuk menjaga transpublik,” kata Trubus saat berbincang dengan VOI, Kamis, 8 Februari

“Jadi sebaiknya korban-korban melapor aja sendiri, melapornya langsung KAI aja. Nanti ditindaklanjuti, kerjasama penegak hukum. Nanti KAI yang memproses itu semua,” kata Trubus.

Ia juga berpendapat, apabila penumpang dilarang untuk merekam aksi pelecehan seksual, berindikasi terjadi pembiaran pelecehan.

Oleh sebab itu, kata Trubus, PT KAI harus meningkatkan kembali keamanan CCTV pendeteksi wajah. Selain itu harus meningkatkan juga sosialisi kepada masyarakat soal keamanan tersebut.

“Iya (alat harus memadai-red) intinya yang dibutuhkan keamanan dan nyaman. Satu sisi bagaiamana sistem di KAI sendiri,” tutupnya.