JAKARTA - PT KAI (Persero) beserta anak usahanya melakukan kegiatan kampanye untuk mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual di dalam perjalanan kereta api maupun di area stasiun. Kegiatan ini dilakukan secara serentak di 14 stasiun di seluruh kota wilayah kerja KAI Group pada hari ini.
KAI Commuter sendiri, melakukan kampanyenya dipusatkan di Stasiun Tanah Abang yang diisi dengan talkshow terkait Pencegahan Tindak Pelecehan Seksual Selain di Stasiun Tanah Abang. KAI Commuter juga melakukan kampanye di Stasiun Bogor dan Stasiun Cikarang melaiui poster dan stiker.
Direktur Utama KAI Commuter Roppig Lutzfi Azhar mengatakan, tujuan dari kampanye Serentak ini adalah untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksuai di transportasi umum, khususnya KRL.
"Petugas kami baik di stasiun maupun di atas KRL akan terus bersiaga jika terjadi tindak kekerasan dan pelecehan seksual," katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 29 Juni.
Meski demikian, kata Roppig, KAI Commuter juga tetap meminta pelanggan agar tetap waspada dan melaporkan kepada petugas jika terjadi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.
BACA JUGA:
Roppig mengatakan sebelumnya pada Selasa 21 Juni lalu, Petugas KAI Commuter mengamankan pelaku tindak pelecehan seksual di dalam KRL Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Pos Pengamanan Stasiun Buaran, pelaku diserahkan ke Kepolisian Polres Metro Jakarta Timur untuk diproses secara hukum.
"Kampanye ini penting untuk mengajak kepada masyarakat supaya ketika menggunakan layanan transportasi KRL tetap saling peduli, menghargai dan menghormati sesama pelanggan. Sehingga dapat terwujud transportasi kereta api yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan," ujar Roppig.
Dalam kegiatan inI, KAI Commuter juga melibatkan berbagai pihak untuk ikut menyuarakan pencegahan pelecehan seksual. Pihak-pihak eksternal dalam kampanye serentak ini di antaranya Komnas Perempuan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia dan Komunitas Pencinta Kereta Api.
Melalui kampanye serentak cegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik ini, kata Roppig, KAI mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang menyenangkan bagi pelanggan saat bepergian menggunakan KRL maupun KA Jarak jauh.