Golkar dan PKS Komitmen Dukung Sistem Proporsional Terbuka di Pemilu
JAKARTA - Pimpinan DPP Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar pertemuan tertutup. Ada sejumlah pembahasan, salah satunya terkait sistem pemilu proporsional terbuka yang kini digugat di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya kira itulah kira-kira tadi pembicaraannya juga kita tadi sepakat bahwa komunikasi ini akan terus berlangsung," kata Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa, 7 Februari.
Doli mengatakan partainya dan PKS serta enam partai lainnya di DPR RI sepakat dengan penerapan proporsional terbuka dalam pemilu. Kesepakatan ini bahkan sudah disampaikan pada 8 Januari lalu.
"Delapan partai politik mempunyai sikap yang sama untuk tetap menjaga keterbukaan yang dirasakan oleh masyarakat selama ini," tegasnya.
Selain itu, dua partai ini sepakat untuk menjaga kondusivitas di Tanah Air saat pemilu berlangsung.
"Kita punya kewajiban," ujar Doli.
Berikutnya, Doli menerangkan, kedua partai juga bersepakat dengan keputusan yang diambil dalam pemilu mendatang. Namun, Golkar tak akan menutup peluang diskusi.
Baca juga:
"Kita siap untuk berkompetisi tapi dalam konteks demi bangsa dan negara kita harus satu semua. Kita harus bersama-sama," ujarnya.
Sebelumnya, PKS berkunjung ke DPP Partai Golkar. Dipimpin oleh Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi tiba di Habib Aboe, jajaran DPP PKS disambut oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin.
Setibanya di Kantor DPP Partai Golkar, rombongan PKS melakukan pertemuan selama 1,5 jam. Pertemuan itu dihadiri Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.