Pemerintah Pantau Lonjakan Kasus COVID-19 Dua Pekan ke Depan Imbas Libur Akhir Tahun
JAKARTA - Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartato mengaku pemeritah tengah memantau secara intensif perkembangan kasus COVID-19 usai libur Hari Natal dan tahun baru 2021.
Sebab, seperti masa libur panjang akhir pekan sebelumnya, yakni libur Hari Kemerdekaan dan Hari Raya Maulid Nabi, kerap terjadi lonjakan kasus COVID-19.
"Pasca Natal dan tahun baru ini, pemerintah akan mengevaluasi dalam dua minggu kedepan. Memang, dengan adanya Natal dan tahun baru seperti liburan-liburan sebelumnya, itu biasanya dimonitor dalam dua minggu kedepan," kata Airlangga dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 4 Januari.
Kemudian, peningkatan disiplin protokol kesehatan juga akan ditingkatkan. Pengawasan dan penindakan seperti operasi yustisi digencarkan oleh pihak kepolisian.
"Peningkatan disiplin di berbagai tempat itu terus dimonitor, baik itu di tempat kerja, maupun di tempat kegiatan-kegiatan ekonomi," ungkap Airlangga.
Baca juga:
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan libur panjang Natal dan akhir tahun ini pasti akan berdampak kepada bertambah kasus positif COVID-19 di Indonesia. Karena itu, penambahan kasus tidak bisa dihindari.
"Mungkin lonjakan kasus tidak bisa dihindari, pasti akan ada. Yang paling penting dari lonjakan kasus itu adalah angka kematian tidak boleh meningkat," ucap Dante, Jumat, 25 Desember.
Untuk memastikan agar upaya menekan angka kematian bisa berjalan optimal, Kementerian Kesehatan memastikan segala fasilitas mencakup obat-obatan, tempat tidur, tenaga kesehatan, mencukupi.
"Kita melakukan kunjungan efektif hari ini (ke rumah sakit) sehingga semua ketersediaan obat-obatan, fasillitas kesehatan dan tenaga medis terpenuhi," tuturnya.
Kementerian Kesehatan juga bakal mendirikan rumah sakit lapangan khusus perawatan COVID-19 untuk menghadapi potensi lonjakan kasus baru akibat libur panjang Hari Natal dan tahun baru 2021.
Awalnya Kemenkes akan mengoptimalisasi penambahan tempat tidur khusus perawatan COVID-19 dengan menambah rumah sakit rujukan baru di rumah sakit non-RSUD atau RS swasta.
"Kemenkes telah menyiapkan sejumlah strategi antisipasi. Di antaranya optimalisasi tempat tidur milik RSUD dan RS swasta serta penambahan RS rujukan baru," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Jika kasus COVID-19 terus melonjak Kemenkes bakan menambah tempat tidur perawatan dan isolasi dengan mendirikan rumah sakit lapangan hingga tenda darurat di area perawatan pasien COVID-19.
"Langkah lain yang akan diambil termasuk penguatan implementasi protokol tata laksana COVID-19 di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), mengubah ruang perawatan umum menjadi ruang perawatan COVID-19, mendirikan tenda darurat di RS untuk perawatan pasien COVID-19, dan mendirikan RS lapangan/darurat COVID-19 di daerah," jelas Budi.