Google Uji Coba Chatbot AI-nya yang Diklaim Lebih Unggul dari ChatGPT
JAKARTA - Google akhirnya bersiap untuk menyalip pasar ChatGPT besutan OpenAI, dengan mulai menguji chatbot berbasis Kecerdasan Buatan (AI) bernama Apprentice Bard.
Apprentice Bard merupakan proyek di bawah unit cloud-nya yang disebut Atlas, dan upaya kode merah untuk merespons ChatGPT.
Dalam dokumen internal perusahaan dan mendapat informasi dari seorang sumber tentang upaya Google yang dilihat CNBC Internasional, dikutip Sabtu, 4 Februari, chatbot besutan Google itu saat ini sedang diuji coba oleh karyawan internal mereka sendiri.
Di mana karyawan dapat mengajukan pertanyaan dan menerima jawaban mendetail yang serupa dengan ChatGPT. Karyawan dapat memasukkan pertanyaan di kotak dialog dan mendapatkan jawaban berupa teks, lalu memberikan umpan balik atas jawaban tersebut.
Berdasarkan beberapa tanggapan, jawaban Apprentice Bard dapat mencakup kejadian terkini, sebuah fitur yang belum dimiliki ChatGPT. Apprentice Bard menggunakan teknologi percakapan Google LaMDA, atau Model Bahasa untuk Aplikasi Dialog.
“Akibat ChatGPT, tim LaMDA diminta untuk memprioritaskan mengerjakan tanggapan terhadap ChatGPT. Dalam jangka pendek, ini lebih diutamakan daripada proyek lain," ungkap salah satu dokumen internal yang dilihat CNBC Internasional.
Apprentice Bard menggantikan Meena, versi bot obrolan cerdas sebelumnya yang telah diluncurkan secara internal tetapi kemudian dihentikan.
Lebih lanjut, unit produk lain juga sedang menguji desain desktop pencarian baru yang dapat digunakan dalam bentuk tanya jawab. Satu tampilan menunjukkan halaman pencarian beranda menawarkan lima permintaan berbeda untuk pertanyaan potensial yang ditempatkan langsung di bawah bilah pencarian utama, menggantikan bilah yang ada.
Halaman itu juga menunjukkan logo obrolan kecil di ujung paling kanan bilah pencarian. Ketika sebuah pertanyaan dimasukkan, hasil pencarian menampilkan gelembung abu-abu langsung di bawah bilah pencarian, menawarkan lebih banyak tanggapan seperti manusia daripada hasil pencarian biasa.
Tepat di bawahnya, halaman tersebut menyarankan beberapa pertanyaan lanjutan yang terkait dengan yang pertama. Di bawah itu, menunjukkan hasil pencarian yang khas, termasuk tautan dan berita utama.
Tim Google juga telah menguji obrolan LaMDA beta dengan ChatGPT. Dalam dokumen terpisah, ia memilih contoh petunjuk dan jawaban dalam perbandingan berdampingan.
Salah satu contoh meminta kedua chatbot menanyakan apakah ChatGPT dan AlphaCode, mesin pengkodean yang dimiliki oleh anak perusahaan Alphabet, DeepMind, akan menggantikan pemrogram.
“Tidak, ChatGPT dan AlphaCode tidak akan menggantikan pemrogram, pemrograman adalah olahraga tim (dan sementara chatbots) dapat membantu pemrogram bekerja lebih efisien, (itu) tidak dapat menggantikan kreativitas dan kesenian yang diperlukan untuk program yang hebat," jelas LaMDA.
Baca juga:
Tanggapan ChatGPT serupa, "ChatGPT atau Alphacode tidak mungkin menggantikan pemrogram (karena) mereka tidak mampu sepenuhnya menggantikan keahlian dan kreativitas pemrogram manusia, pemrograman adalah bidang kompleks yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang ilmu komputer prinsip dan kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi baru," tutur ChatGPT.
Para pemimpin Google telah meminta umpan balik dari lebih banyak karyawan tentang upaya tersebut dalam beberapa minggu terakhir.
Sebagai informasi, langkah terbaru Google ini melihat ChatGPT sebagai ancaman bagi bisnis pencariannya dan memang perusahaan telah berencana menyiapkan pesaing chatbot itu.
Google diklaim akan mendemonstrasikan versi mesin pencarinya dengan fitur chatbot tahun ini dan mengungkap lebih dari 20 proyek yang didukung oleh AI, beberapa akan diluncurkan di konferensi I/O pada Mei tahun ini. Bahkan, mereka juga menarik pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin untuk kembali aktif bekerja.