Vaksinasi COVID-19 Dilakukan Pertengahan Januari, Asal Sudah Dapat Izin Kedaruratan
JAKARTA- Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartato menyebut vaksinasi COVID-19 telah bisa dilaksanakan pada pertengahan bulan Januari.
Dengan catatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin kedaruratan atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinovac yang telah didatangkan ke Indonesia sebanyak 3 juta dosis tersebut.
"Pemerintah akan segera memulai untuk melakukan vaksinasi yang dijadwalkan sekitar pertengahan bulan atau minggu depan. Ini tentu menunggu daripada emergency use authorization daripada Badan POM," kata Airlangga dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 4 Januari.
Airlangga mengatakan, izin EUA vaksin Sinovac akan keluar setelah melihat data hasil uji klinis fase 3 yang dilakukan di Bandung dan sejumlah negara lain seperti China, Turki, dan Brazil.
Tak hanya itu, pelaksanaan vaksinasi juga masih menunggu hasil kajian dari aspek kehalalan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
"Pemerintah juga terus mempersiapkan berbagai vaksinasi juga sedang untuk pengadaan, baik AstraZeneca, Pfizer, Novavax, maupun GAVI," ucap Airlangga.
Baca juga:
Meski rencana vaksinasi sudah di depan mata, Airlangga meminta agar masyarakat tetap mengedepankan kedisiplinan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan juga tetap menghindari kerumunan.
"Walaupun kita sudah mempersiapkan vaksinasi, namun sebelum dan sesudah itu, harus tetap ada peningkatan disiplin protokol kesehatan," tutur Airlangga.
"Vaksinasi ini bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat, namun tidak boleh melupakan kedisiplinan. Dengan vaksinasi, disiplin tetap perlu karena COVID- 19 ini masih ada. Jadi, pandemi global ini belum berakhir," pungkasnya.