Kajian Kehalalan Selesai, MUI Bawa Audit Vaksin Sinovac ke Sidang Fatwa
MUI (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menuntaskan pelaksanaan audit lapangan terhadap vaksin Sinovac, mulai dari perusahaan Sinovac di Beijing dan PT Bio Farma di Bandung. 

Ketua Bidang Fatwa MUI, Asroroun Niam Sholeh menyebut, audit ini dilakukan untuk menetapkan halal-tidaknya vaksin buatan perusahaan dari China ini.

"Pelaksanaan audit lapangan dilanjutkan dengan diskusi pendalaman dengan direksi dan tim yang berakhir pukul 15.45 WIB," kata Asrorun dalam keterangannya, Selasa, 5 Januari.

Asrorun menyebut, dokumen yang dibutuhkan oleh tim auditor untuk menuntaskan kajian juga sudah diterima hari ini dari Sinovac lewat surat elektronik.

Setelahnya, tim auditor MUI akan merampungkan kajiannya dan akan dilaporkan ke dalam sidang Komisi Fatwa MUI. 

"Komisi Fatwa akan melaksanakan sidang pleno untuk membahas aspek syar'i setelah menerima laporan, penjelasan dan pendalaman dengan tim auditor," ungkap dia.

Sebelumnya, Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartato menyebut vaksinasi COVID-19 telah bisa dilaksanakan pada pertengahan bulan Januari.

Dengan catatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin kedaruratan atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinovac yang telah didatangkan ke Indonesia sebanyak 3 juta dosis tersebut. 

"Pemerintah akan segera memulai untuk melakukan vaksinasi yang dijadwalkan sekitar pertengahan bulan atau minggu depan. Ini tentu menunggu daripada emergency use authorization daripada Badan POM," kata Airlangga. 

Airlangga mengatakan, izin EUA vaksin Sinovac akan keluar setelah melihat data hasil uji klinis fase 3 yang dilakukan di Bandung dan sejumlah negara lain seperti China, Turki, dan Brazil.

Tak hanya itu, pelaksanaan vaksinasi juga masih menunggu hasil kajian dari aspek kehalalan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

"Pemerintah juga terus mempersiapkan berbagai vaksinasi juga sedang untuk pengadaan, baik AstraZeneca, Pfizer, Novavax, maupun GAVI," kata Airlangga.