Hakim Federal Beri Persetujuan Meta Mengakuisisi Perusahaan Realitas Virtual

JAKARTA - Hakim federal di Amerika Serikat dilaporkan telah memberikan persetujuan kepada raksasa teknologi Meta untuk terus mengakuisisi perusahaan realitas virtual.

Menurut laporan 1 Februari dari Bloomberg, Hakim Edward Davila di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara California menolak putusan dari Federal Trade Commission, atau FTC, sebagai bagian dari upaya untuk memblokir Meta agar tidak membeli perusahaan VR di dalam bisnis. Namun, dia juga mengeluarkan perintah penahanan sementara yang mencegah Meta menutup kesepakatan setidaknya selama seminggu.

Putusan tersebut merupakan bagian dari gugatan yang diajukan oleh FTC terhadap Meta dan CEO, Mark Zuckerberg, pada Juli 2022 dalam upaya untuk memblokir perusahaan teknologi tersebut dari "tujuan utamanya untuk memiliki seluruh 'metaverse'".

Meta telah berencana untuk membeli Within dan app Supernatural, yang diduga untuk menghilangkan potensi ancaman terhadap rencana metaverse-nya.

Sebelum melakukan rebranding ke Meta, Facebook menghadapi keluhan FTC karena “perilaku anti persaingan” yang serupa pada tahun 2020 atas akuisisi WhatsApp pada tahun 2014 dan Instagram pada tahun 2012 karena diduga mencekik inovasi dengan membeli persaingan.

Aplikasi perpesanan dan berbagi foto itu telah menjadi penantang potensial untuk aplikasi Messenger Facebook dan situs media sosial.

Jika berhasil dalam upaya hukumnya, Meta kemungkinan akan dapat mengakuisisi perusahaan kecil yang menawarkan produk atau layanan terkait metaverse dan membuat mereka beroperasi di bawah payungnya, bukan sebagai pesaing. FTC dilaporkan memiliki waktu seminggu untuk mengajukan banding atas keputusan Hakim Davila.

 Zuckerberg mengatakan dalam sebuah wawancara November bahwa Meta "menekan" keraguan tentang ambisi metaverse-nya. Perusahaan melaporkan kerugian sebesar 3,67 miliar dolar AS (Rp55,4 triliun) untuk kuartal ketiga tahun 2022, dengan harapan angka ini akan meningkat pada tahun 2023. Laporan pendapatan Meta untuk kuartal keempat tahun 2022 akan dirilis pada 1 Februari.