Turki Berencana Adopsi Teknologi Blockchain dan Atur Kripto

JAKARTA – Pemilihan umum di Turki semakin dekat. Beriringan dengan itu, kelompok oposisi politik Turki, merilis doktrin barunya pada 30 Januari 2023. Doktrin tersebut mencakup 13 poin untuk mendorong adopsi mata uang kripto di negara tersebut.

Aliansi Bangsa berfokus untuk mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam layanan publik dan berbagai proses birokrasi. Di samping itu, mata uang kripto akan dikenai aturan pajak.

Jadwal pasti untuk pemilihan umum belum ditentukan, tetapi harus berlangsung pada 18 Juni 2023. Dalam pemilu ini, enam partai oposisi utama akan bergabung untuk membentuk Aliansi Bangsa dan menantang partai yang saat ini berkuasa sejak tahun 2002.

Melansir CryptoSlate, doktrin tersebut menyatakan bahwa Aliansi akan menggunakan blockchain di area yang membutuhkan validasi dokumen, penyimpanan informasi, dan privasi. Teks tersebut menyebutkan pasar kerja, sektor kesehatan, perdagangan internasional, dan perencanaan kota sebagai area utama yang akan diintegrasikan dengan blockchain.

Sistem untuk pasar kerja akan memungkinkan pengguna untuk membuat profil pekerjaan dan melamar ke posisi atau mencocokkannya dengan posisi yang sudah ada. Protokol lain akan berfungsi sebagai sistem penyimpanan dokumen, di mana pengguna dapat menyimpan ID, catatan kesehatan, sertifikat kepemilikan, ijazah, dll. Mengenai perencanaan kota, doktrin tersebut secara singkat menyebutkan sesuatu yang mirip dengan proyek pendaftaran tanah di Columbia.

Aliansi Bangsa mengatakan bahwa mereka akan meluncurkan dua protokol yang berbeda terkait perdagangan dan bea cukai internasional. Salah satunya adalah sistem bea cukai digital yang melacak semua proses pada blockchain secara end-to-end. Yang lainnya, yang disebut INTERSECT, akan menangani operasi perdagangan internasional untuk memberikan transparansi dan keamanan.

Teks tersebut juga menyatakan bahwa Aliansi akan mengenakan pajak yang sesuai untuk mata uang kripto dan menerbitkan kerangka kerja peraturan yang luas yang dengan jelas mendefinisikan istilah yang tidak jelas dan melindungi investor.

Turki menunjukkan tren yang meningkat dalam adopsi kripto pada tahun-tahun terakhir. Sejak puncak harga Bitcoin pada Desember 2017, masyarakat Turki telah menjadi lebih terbuka terhadap dunia kripto. Namun, inflasi yang meroket pada akhir 2021 memacu adopsi kripto lebih lanjut dan membuat Turki menjadi salah satu pasar kripto paling menjanjikan.

Anggota parlemen Turki juga memperhatikan tren ini dan memulai tindakan untuk memposisikan negara mereka sebagai pemain utama dalam dunia kripto. Pada tahun 2022, pemerintah mulai mengeksplorasi potensi metaverse dan mengambil langkah-langkah hukum untuk mengatur mata uang kripto. Selain itu, Turki juga melakukan transaksi uji coba untuk menguji potensi mata uang digital nasional (CBDC) mereka.

Dengan adopsi kripto yang terus meningkat dan pemerintah yang proaktif dalam memposisikan negara mereka sebagai pemain utama dalam dunia kripto, tak tertutup kemungkinan Turki akan menjadi salah satu pasar kripto paling penting di masa depan.