JAKARTA - CEO Indodax Oscar Darmawan menilai penerapan kripto sebagai salah satu opsi pembayaran jaminan sosial di Filipina menjadi langkah revolusioner dalam adopsi stablecoin.
Hal Ini menunjukkan bagaimana teknologi blockchain dapat digunakan sebagai pembayaran yang sah dan memberikan kenyamanan bagi pengguna.
Dengan hal itu, maka harapannya bisa membuka peluang bagi negara-negara lain untuk mengadopsi teknologi kripto untuk beragam kebutuhan.
“Langkah Tether untuk memperkenalkan pembayaran USDT bagi kontribusi jaminan sosial di Filipina merupakan tonggak penting dalam adopsi stablecoin,” kata Oscar dikutip dari ANTARA, Jumat, 5 Juli.
Sebagai informasi, Tether, penerbit stablecoin terbesar di dunia, bekerja sama dengan Uquid untuk menghadirkan opsi pembayaran kripto baru bagi warga Filipina.
Sekarang, warga Filipina bisa membayar kontribusi Social Security System (SSS) mereka menggunakan Tether (USDT) di blockchain The Open Network.
Social Security System di Filipina adalah program asuransi sosial yang dikelola oleh negara. Program ini melayani pekerja di sektor formal, informal dan swasta, dan bertujuan untuk membantu warga negara di masa-masa sulit.
Program ini terdiri dari dua bagian utama, jaminan sosial dan kompensasi karyawan.
Kemitraan ini memperlihatkan bagaimana stablecoin seperti USDT dan teknologi kripto bisa membuat hidup sehari-hari lebih mudah, nyaman, dan transparan. dengan menggunakan platform terdesentralisasi yang menggunakan teknologi blockchain.
Oscar menambahkan dengan semakin banyaknya negara yang mulai mengadopsi teknologi blockchain maka bisa dikatakan bahwa peran blockchain semakin nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Seperti di Indodax sendiri, blockchain dapat membantu dalam inklusi keuangan dan dalam kehidupan sehari-hari. Di Indodax, kami berkomitmen untuk mendukung inovasi semacam ini yang mendorong inklusi keuangan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, adopsi mata aset kripto, terutama stablecoin, telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Selain digunakan sebagai alat pertukaran di bursa terpusat, stablecoin kini menjadi sumber likuiditas utama di pasar terpusat dan terdesentralisasi.
BACA JUGA:
Platform pembayaran seperti PayPal telah memperkenalkan stablecoin mereka sendiri, PayPal USD (PYUSD), sementara Ripple berencana meluncurkan stablecoin miliknya pada awal 2025 untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
“Hal ini tidak hanya membantu memudahkan pembayaran bagi warga Filipina, tetapi juga menyoroti pentingnya kemitraan antara perusahaan teknologi dan pemerintah dalam menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif. Dengan adopsi yang semakin luas, diharapkan lebih banyak negara akan melihat manfaat dari penggunaan stablecoin dalam sistem keuangan mereka,” tambah Oscar.
Terjadinya kemajuan ini menandakan bahwa perkembangan aset kripto terus berjalan. Karena itu, Indodax menyediakan platform Indodax Academy yang dapat digunakan sebagai media belajar mengenai kripto dari nol hingga mahir.