Pasokan Stablecoin USDT Meningkat di Tengah Pulihnya Market Kripto, Ada Apa?
JAKARTA – Tether USDT adalah stablecoin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasarnya, mengalahkan Circle USDC maupun BUSD. USDT dilaporkan telah mengalami peningkatan ke level tertinggi dua bulan. Peningkatan ini beriringan dengan reli market kripto dalam beberapa pekan terakhir.
Selain itu, kapitalisasi pasar stablecoin USDT juga meingkat 3,8 persen dari level terendahnya pada 27 November 65,3 miliar dolar AS menjadi 67,8 miliar dolar AS pada Minggu kemarin. Ini merupakan titik tertinggi USDT pasca keruntuhan FTX yang mengguncang pasar kripto pada akhir tahun lalu.
Sebagai informasi, nilai stablecoin USDT terikat dengan dolar AS satu banding satu. Stablecoin ini telah menjadi aset kripto yang paling banyak digunkan dalam industri aset digital.
Melansir Blockworks, data yang dikumpulkan oleh NYDIG selama 30 hari sebelumnya menunjukkan bahwa USDT telah memfasilitasi lebih dari 980 miliar dolar AS dalam volume perdagangan pertukaran, dibandingkan dengan BUSD sebesar 323 miliar dolar AS dan USDC sebesar 135 miliar dolar AS.
Perusahaan teknologi dan layanan keuangan ini menunjukkan peningkatan pasokan stablecoin sebagai bukti peningkatan aliran modal ke pasar dan merupakan tanda positif berdasarkan peristiwa sebelumnya.
"Kami pikir pertumbuhan pasokan Tether yang berkelanjutan adalah indikator positif untuk reli harga yang berkelanjutan," kata perusahaan itu dalam buletin hari Jumat, 27 Januari 2023.
Baca juga:
Pertanda Market Bullish?
Pertumbuhan pasokan stablecoin sepertinya mengikuti tren pemulihan yang terjadi pada tahun 2019. Saat itu, harga bitcoin melonjak dari 3.250 dolar AS menjadi lebih dari 13.000 dolar AS sebelum turun kembali pada paruh kedua tahun tersebut. Perkembangan ini juga terjadi menjelang kenaikan harga bitcoin yang mencapai 130 persen dari Agustus 2020 hingga Januari 2021, bersamaan dengan peningkatan pasokan stablecoin sebesar 100 persen.
Walaupun tidak semua orang setuju bahwa peningkatan pasokan USDT berhubungan erat dengan kenaikan harga bitcoin, William Fong, Bendahara dari perusahaan perdagangan Zerocap Australia, mengatakan bahwa ada peningkatan minat akan akumulasi aset digital dan arus transaksi dalam stablecoin baru-baru ini.
Namun, Fong tidak dapat memastikan apakah ini merupakan korelasi langsung dengan pergerakan pasokan USDT atau hanya penyesuaian risiko pada peristiwa ekonomi makro. Fong mengatakan bahwa salah satu katalis yang lebih mungkin adalah beberapa pertemuan kebijakan bank sentral minggu ini, termasuk potensi penurunan laju pengetatan dari Federal Reserve AS.
Di sisi lain, Tether selaku penerbit USDT telah gagal menggaet firma akuntansi untuk mengaudit dana cadangannya. Kondisi ini berbeda dengan pesaingnya, USDC, yang aktif diaudit oleh pihak terkait.