Piala Dunia 2022 Menyisakan Penyesalan untuk Lionel Messi
JAKARTA — Megabintang Argentina, Lionel Messi, mengungkapkan penyesalannya karena ribut dengan pelatih dan pemain Belanda pada perempat final Piala Dunia 2022 di Qatar.
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan saluran radio Argentina, Urbana Play, yang disiarkan pada hari Senin, 30 Januari. Itu adalah wawancara perdananya sejak ia mengangkat trofi bergengsi itu pada pertengahan bulan lalu.
"Saya tidak menyukai apa yang saya lakukan (dan) saya juga tidak menyukai apa yang terjadi setelah pertandingan tersebut," ujar Messi seperti dikutip The Washington Times.
Laga di mana Argentina yang kemudian keluar sebagai pemenang pertandingan melalui babak adu penalti itu, termasuk salah satu pertandingan paling panas di ajang paling bergengsi empat tahunan tersebut.
Total sebanyak 15 kartu kuning harus diberikan wasit dalam pertandingan itu. Messi juga menerima satu kartu kuning karena melakukan protes terhadap wasit Spanyol Antonio Mateu Lahoz yang memimpin pertandingan.
Di laga ini, Messi bahkan membuat selebrasi provokatif usai mencetak gol dari titik putih di waktu normal. Ia berlari dan kemudian berdiri di depan pelatih Belanda, Louis van Gaal, dan menangkupkan kedua tangannya di telinganya.
La Pulga juga diketahui berteriak ke penyerang Wout Weghorst, yang mencetak dua gol di babak perpanjangan waktu, saat sedang melakukan sesi wawancara di terowongan menuju ruang ganti.
"Ini adalah momen-momen yang penuh dengan ketegangan, penuh dengan kegelisahan. Itu sangat cepat dan semua orang bereaksi dengan cara mereka sendiri-sendiri. Tidak ada yang direncanakan, itu terjadi begitu saja," kata Messi.
"Saya bereaksi seperti itu. Ada banyak hal yang terjadi dengan pemain ini. Momen-momen tegang seperti ini. Saya berada di mixed zone dan kejadian di lapangan baru saja terjadi. Saya tidak suka meninggalkan citra itu, tetapi hal-hal seperti ini terjadi," ia menambahkan.
Argentina yang kalah dalam laga pembuka melawan Arab Saudi, kemudian keluar sebagai juara usai menekuk juara dua kali Prancis di final melalui adu penalti setelah bermain 3-3 selama 120 menit. Itu adalah gelar ketiga Argentina dalam sejarah kompetisi.
"Sejak hari itu, segalanya berubah bagi saya. Secara kebetulan, apa yang sangat kami impikan terjadi. Saya sangat mengharapkan hal itu dalam karier saya dan, pada akhirnya, hal itu terjadi," ujar Messi.