Sayembara untuk Tentara Rusia, Siapa yang Bisa Hancurkan Pertama Kali Tank Negara Barat Langsung Dapat Rp1 Miliar
JAKARTA - Ukraina sedang bersiap mendapat bala bantuan tank-tank canggih dari negara barat. Tapi alutsista itu malah dijadikan sayembara oleh Rusia.
Fores, sebuah perusahaan berbasis di Ural Rusia yang membuat proppant untuk industri energi baru saja melempar penawaran menarik untuk tentara Kremlin yang berlaga di Ukraina. Mereka menawarkan pembayaran tunai kepada tentara Rusia yang berhasil menangkap atau menghancurkan tank Leopard 2 buatan Jerman atau tank Abrams buatan AS .
Perusahaan mengatakan akan membayar lima juta rubel kepada tentara Rusia pertama yang menghancurkan salah satu tank, dan 500.000 rubel (US$7.200) untuk semua serangan berikutnya, dikutip dari Channel News Asia, Senin 30 Januari.
Lima juta rubel bukanlah angka sedikit. Jika dikonversi kepada mata uang rupiah, total yang bakal disiapkan sekitar Rp1 miliar lebih.
Fores juga menjanjikan sayembara yang sama, 15 juta rubel (US $ 215.000) untuk jet tempur buatan Barat, seandainya mereka dikirim ke Ukraina.
Sayembara itu sekaligus menegaskan pesan Rusia sebelumnya, Kremlin akan memusnahkan tank Barat yang dikirim ke Ukraina.
Amerika Serikat, Jerman, dan beberapa negara Eropa lainnya memang sedang bersiap untuk mengirim puluhan tank tempur canggih ke Kyiv selama beberapa bulan ke depan. Mereka mau membantu meningkatkan kapasitas militer Ukraina saat perang mendekati tanda 12 bulan.
Fores mengatakan rencana NATO membantu Ukraina dengan kiriman jumlah senjata tak terbatas malah akan meningkatkan konflik.
Baca juga:
- AS Kirim 31 Tank M1 Abrams ke Ukraina, Rusia Sebut Buang-buang Uang dan akan Dihancurkan
- Susul Jerman, Amerika Serikat Setujui Pengiriman 31 Tank M1 Abrams ke Ukraina
- Mahfud MD Pastikan Jaksa Kasasi Vonis Bebas KSP Indosurya: Kita Tidak Boleh Kalah Tegakkan Hukum
- Jerman Siapkan Dua Batalion Tank Leopard 2 untuk Ukraina, Rusia Sebut Keputusan yang Sangat Berbahaya
Rusia sebeluumnya sudah membombardir Ukraina dengan rudal, drone dan pesawat pembom dalam gelombang serangan Hari Kamis, sehari setelah Barat menyetujui pengiriman tank tempur utama (MBT) untuk Kyiv.
Sedikitnya 11 orang tewas, puluhan luka-luka, dengan puluhan bangunan dan fasilitas energi di berbagai wilayah rusak, kata para pejabat.
Kerumunan orang berlindung di stasiun metro Kyiv saat peringatan serangan udara terdengar pada jam-jam sibuk, sebelum Rusia melancarkan serangan terbarunya terhadap jaringan listrik sejak Oktober yang menyebabkan pemadaman besar-besaran selama musim dingin.
Serangan rudal itu terjadi setelah serangan pesawat tak berawak semalam, satu hari setelah Ukraina mendapatkan janji tank tempur utama dari Jerman dan Amerika Serikat untuk memperkuat pasukannya.