Bagikan:

JAKARTA - Rusia mengkritik keputusan Amerika Serikat untuk mengirim tank tempur utama (MBT) M1 Abrams ke Ukraina, memperingatkan itu tidak akan meningkatkan kemampuan pasukan Kyiv dan pada akhirnya akan dihancurkan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan rencana pengiriman 31 tank M1 Abrams ke Ukraina, menyusul langkah Jerman yang mengirimkan tank Leopard 2.

Menanggapi hal ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan setiap pengiriman M1 Abrams akan membuang-buang uang karena terbakar seperti tank lain di Ukraina.

"Saya yakin banyak ahli memahami absurditas ide ini," kata Peskov, melansir Reuters 26 Januari.

"Rencana itu bencana dalam hal teknologi. Tapi di atas segalanya, itu melebih-lebihkan potensi yang akan ditambahkan ke tentara Ukraina. Tank-tank ini akan terbakar seperti yang lainnya," ujar Peskov.

Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov memperingatkan, angkatan bersenjata Rusia akan menghancurkan tank M1 Abrams buatan AS dan peralatan militer NATO lainnya jika dipasok ke Ukraina.

"Jika keputusan untuk mentransfer M1 Abrams ke Kyiv dibuat, tank Amerika tanpa ragu akan dihancurkan seperti semua sampel peralatan militer NATO lainnya," kata duta besar itu ketika diminta mengomentari rencana pengiriman tersebut, seperti mengutip TASS.

"Jelas, Washington sengaja mencoba untuk menimbulkan kekalahan strategis pada kami," tandasnya.

Dalam kata-katanya, pemerintah Washington memberikan "lampu hijau" untuk menggunakan bantuan AS untuk menyerang Krimea dan "meliputi kejahatan yang dilakukan oleh kaum radikal terhadap penduduk wilayah Donbass, Zaporizhzhia dan Kherson."

"Semakin banyak pejabat dan pakar di Amerika mengakui, ini semua tentang perang proksi AS dengan negara kita," terang Antonov.

Selain itu, dia menggambarkan kemungkinan pengiriman tank ke pemerintah Kyiv sebagai provokasi terang-terangan lainnya terhadap Rusia.

"Jika Amerika Serikat memutuskan untuk memasok tank, tidak mungkin untuk membenarkan langkah tersebut dengan menggunakan argumen tentang "senjata pertahanan". Ini akan menjadi provokasi terang-terangan terhadap Federasi Rusia. Seharusnya tidak ada yang memiliki ilusi tentang siapa agresor sebenarnya saat ini. konflik," kata diplomat Rusia itu.

Diketahui, Kyiv selama berbulan-bulan telah meminta tank-tank Barat yang dikatakan sangat dibutuhkan, untuk memberikan pasukannya daya tembak dan mobilitas untuk menerobos garis pertahanan Rusia dan merebut kembali wilayah yang diduduki di timur dan selatan.