Mampu Meregenerasi Sendiri Otak, Jantung hingga Pembuluh Darah, Salamander Ini Justru Terancam Punah
JAKARTA - Sebuah museum dan pusat konservasi baru yang didedikasikan untuk salamander axolotl yang terancam punah di Meksiko, menyoroti kisah luar biasa amfibi yang telah menarik perhatian para ilmuwan dan publik.
Dengan kemampuan yang mengesankan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, salamander axolotl (diucapkan ah-sho-LO-tul) dipamerkan dalam pameran, yang dibuka pada Hari Sabtu di Kebun Binatang Chapultepec, Mexico City.
Museum itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan hewan tersebut, yang hanya berasal dari Meksiko dan semakin berkurang di alam liar karena ancaman yang mengerikan terhadap habitat aslinya.
Selama beberapa dekade, para peneliti telah mengagumi bagaimana axolotl dapat meregenerasi anggota tubuh yang diamputasi dan jaringan tubuh yang rusak, bahkan jantung dan otaknya. Para ilmuwan juga mendokumentasikan kemampuannya untuk bernapas dengan paru-paru dan insang, serta menyerap oksigen melalui kulitnya, membuatnya sangat rentan terhadap air yang tercemar.
"Mereka adalah salah satu dari sedikit hewan yang dapat meregenerasi kulit, otot, tulang, pembuluh darah, saraf, jantung, otak," kata Fernando Gu, kepala konservasi fauna liar di kebun binatang tersebut, melansir Reuters 27 Januari.
"Bagian yang sangat penting dari ruang ini adalah pendidikan lingkungan," kata Gual tentang pameran, bengkel dan laboratorium museum yang baru.
Dalam legenda Aztec, dewa pemberontak Xolotl yang putus asa mengubah dirinya menjadi axolotl untuk bersembunyi dan menghindari pengorbanan sesama dewa.
Kendati demikian, dia masih ditemukan, ditangkap dan dibunuh. Hewan itu juga menjadi kegemaran di meja perjamuan raja-raja Aztec.
Sementara axolotl yang berasal dari Distrik Xochimilco selatan Mexico City sangat terkenal, Gu menunjuk ke 16 jenis axolotl lain yang juga menyebut Meksiko sebagai rumah, masing-masing "seperti duta lahan basah".
Axolotl pernah tumbuh subur di kanal berlumpur Xochimilco, satu-satunya bagian yang tersisa dari sistem saluran air mirip Venesia yang dulu luas sejak zaman Aztec.
Tetapi, perluasan kota, air yang terkontaminasi dan ikan non-asli dengan selera axolotl muda telah menyebabkan kepunahan salamander yang hampir total, menurut survei populasi.
Baca juga:
- Turki Bangun Tiga Fregat Sekaligus: Dibekali Radar Tiga Dimensi, Peluncur Torpedo Vertikal hingga Pertahanan Udara Gokdeniz
- Penelitian Ungkap Semut Mampu Deteksi Kanker dari Aroma Urine
- Dinyatakan Punah Tahun 1952, India Bakal Terima Puluhan Cheetah dari Afrika Selatan
- Arab Saudi Umumkan Jareesh dan Maqshush Sebagai Hidangan Nasional
Meski begitu, Xochimilco masih menyimpan hampir 11 persen dari keanekaragaman hayati Meksiko, menurut Gual, dengan 370 spesies amfibi negara itu menempati peringkat ke-5 di dunia.
Saat museum dibuka untuk pengunjung pertamanya, status selebritas axolotl mudah dikenali.
"Sebenarnya saya sangat, sangat, sangat, sangat senang bisa melihat bagaimana mereka makan, bagaimana mereka hidup, bagaimana keadaan mereka," ujar pengunjung bernama Fernando sambil memamerkan tato axolotl kecil di lengannya.