Turki Bangun Tiga Fregat Sekaligus: Dibekali Radar Tiga Dimensi, Peluncur Torpedo Vertikal hingga Pertahanan Udara Gokdeniz
Ilustrasi proyek kapal perang nasional Turki. (Wikimedia Commons/US Navy Mass/Communication Specialist 3rd Class Louis Staats)

Bagikan:

JAKARTA - Turki berencana untuk secara bersamaan membangun tiga kapal perang jenis fregat kelas Istanbul, yang dirancang oleh para insinyur Turki.

Saat pekerjaan berlanjut untuk membangun TCG Istanbul, kapal pertama dari Proyek Fregat kelas I MILGEM (Kapal Nasional), Turki mulai mengerjakan kapal angkatan laut keenam, ketujuh, dan kedelapan yang dibangun di dalam negeri, kata Kepala Kepresidenan Industri Pertahanan (SSB) Ismail Demir ke Anadolu Agency Hari Senin.

Demir mengatakan, kemitraan bisnis telah ditandatangani dengan galangan kapal Anadolu, Sedef dan Sefine, bersama dengan Perusahaan Komersial Patungan TAIS, yang merupakan konsorsium lima galangan kapal terkemuka Türkiye, dan perusahaan pertahanan milik negara STM, untuk ketiganya.

Dikatakannya, perusahaan-perusahaan tersebut telah mengembangkan struktur keuangan mereka bersama dengan keahlian manajemen proyek dan tenaga kerja yang berkualitas, memperoleh pengetahuan dan pengalaman untuk berhasil mengelola proyek dan risiko dalam proyek pembangunan kapal angkatan laut.

Demir mengatakan pengiriman ketiga kapal itu dijadwalkan dalam waktu 36 bulan, melansir Daily Sabah 23 Januari.

Proyek ini akan membantu mempercepat waktu pengiriman ketiga kapal tersebut, memperluas pengetahuan dan pengalaman galangan kapal sektor swasta dalam pembuatan kapal militer, jelasnya.

Jika sebagian besar senjata dan sensor pada kapal buatan Turki sebelumnya dipasok dari luar negeri, hampir semuanya dirancang dan diproduksi di dalam negeri untuk TCG Istanbul, sebutnya.

"Seperti sistem pertahanan udara jarak dekat Gökdeniz, radar pencarian tiga dimensi Cenk, radar pengendali tembakan Scorpion, radar iluminasi, tabung torpedo, sistem peluncuran vertikal nasional MIDLAS, dan Hisar-D dimasukkan dalam konfigurasi," jelas Demir.

"Pekerjaan yang akan dilakukan di bawah proyek dan pengenalan solusi pribumi baru, bersama dengan tingkat kandungan lokal dalam sistem dan subsistem di kapal nasional akan semakin meningkat," pungkasnya.