Mumi Berusia 4.300 Tahun di Saqqara Bukan Sekadar Tertua dan Terlengkap, Tapi Juga Dilapisi Emas
JAKARTA - Arkeolog Mesir menemukan mumi berlapis emas yang disegel dalam sarkofagus batu kapur raksasa di pekuburan kuno Saqqara, Kairo berusia 4.300 tahun, menjadi mumi tertua yang ditemukan dalam kondisi lengkap, kata ahli Mesir Zahi Hawass Hari Kamis.
Selain sarkofagus, termasuk dalam penemuan kali ini adalah 12 patung dan tembikar. Penemuan ini berasal dari periode Kerajaan Lama Mesir kuno atau dari sekitar 2700 SM hingga 2200 SM.
"Menemukan mumi setua itu dan terawetkan dengan baik di pekuburan yang subur ini benar-benar merupakan hal yang unik ujar Hawass seperti melansir The National News 27 Januari.
Serpihan emas ditemukan di seluruh bungkus mumi, kata Hawass, berbicara dengan latar belakang Piramida Djoser yang terkenal di Saqqara.
Sarkofagus batu kapur yang menyimpan mumi berlapis emas itu ditemukan di dasar lubang sedalam 10 meter yang disegel di balik pintu batu, kata Hawass.
Sarkofagus lainnya ditemukan di dalam lubang serupa di dekatnya. Bejana tanah liat ditemukan di dalam kedua poros.
"Membuka sarkofagus berusia 4.300 tahun selalu merupakan acara yang mengasyikkan. Momen ketika kita membuka tutupnya dan mengintip ke dalam adalah momen yang sulit saya gambarkan dalam tulisan dan ajaran saya," papar Hawass.
Penemuan itu dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Hawass dan tim lain dari Dewan Tertinggi Purbakala Mesir.
Sejumlah relief batu yang menggambarkan kehidupan sehari-hari orang Mesir kuno juga diungkap, beberapa di antaranya berasal dari dinding terkubur kuno yang ditemukan oleh tim Hawass.
Satu dinding yang terkubur tetap utuh di bawah tanah, kata Hawass.
Timnya belum mencapai ujungnya dan penggalian lebih lanjut akan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang untuk menentukan tujuan dan umurnya.
Dua makam juga digali, salah satunya milik seorang pendeta bernama Meri, yang didekorasi dengan sangat baik dengan pemandangan penuh warna dari kehidupan sehari-hari Mesir kuno.
Makam lainnya milik seorang pendeta yang melayani Raja Unas, firaun terakhir dari Dinasti Kelima, dari 2465 SM hingga 2323 SM, sebagai pengawas tenaga kerjanya. Kedua makam tersebut berisi arca dan pot keramik.
Seorang hakim dan penulis bernama Fetek diperkirakan telah dimakamkan di makam lain, di mana koleksi dari apa yang dianggap sebagai patung terbesar yang pernah ditemukan di daerah tersebut telah ditemukan, melansir BBC.
"Penemuan ini sangat penting, karena menghubungkan raja dengan orang-orang yang tinggal di sekitar mereka," kata Ali Abu Deshish, arkeolog lain yang terlibat dalam penggalian tersebut.
Saqqara adalah kuburan aktif selama lebih dari 3.000 tahun dan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Itu terletak di tempat yang merupakan ibu kota Mesir kuno Memphis, merupakan rumah bagi lebih dari selusin piramida.
Penemuan Hari Kamis terjadi hanya sehari setelah para ahli di kota Luxor, Mesir selatan, mengatakan mereka telah menemukan kota pemukiman lengkap dari era Romawi, yang berasal dari abad kedua dan ketiga Masehi.
Arkeolog menemukan bangunan tempat tinggal, menara, dan apa yang mereka sebut "bengkel logam" - berisi pot, peralatan, dan koin Romawi.
Baca juga:
- Turki Bangun Tiga Fregat Sekaligus: Dibekali Radar Tiga Dimensi, Peluncur Torpedo Vertikal hingga Pertahanan Udara Gokdeniz
- Penelitian Ungkap Semut Mampu Deteksi Kanker dari Aroma Urine
- Dinyatakan Punah Tahun 1952, India Bakal Terima Puluhan Cheetah dari Afrika Selatan
- Arab Saudi Umumkan Jareesh dan Maqshush Sebagai Hidangan Nasional
Diketahui, Mesir telah mengungkap banyak penemuan arkeologi besar dalam beberapa tahun terakhir, sebagai bagian dari upaya menghidupkan kembali industri pariwisatanya.
Pemerintah berharap Grand Egyptian Museum, yang akan dibuka tahun ini menyusul penundaan, akan menarik 30 juta wisatawan per tahun pada 2028.
Namun, para kritikus menyebut Pemerintah Mesir memprioritaskan penemuan media daripada penelitian akademis yang keras untuk menarik lebih banyak pariwisata.