Lima Warganya Jadi Korban, China Mengutuk Penembakan di Half Moon Bay
JAKARTA - Pemerintah China memastikan lima warganya menjadi korban jiwa dalam insiden penembakan massal di Half Moon Bay, California, Amerika Serikat.
"Kami sangat mengutuk kekerasan bersenjata dan ingin menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para korban dan keluarganya," kata Konsulat Jenderal China di San Fransisco menurut rilis Kementerian Luar Negeri China (MFA) yang dipantau di Beijing, Sabtu, 28 Januari.
Sebelumnya, MFA dan Konsulat Jenderal China di San Fransisco mengeluarkan peringatan kewaspadaan kepada warganya di AS terkait peristiwa berdarah itu, yang terjadi pada Senin, 23 Januari waktu setempat.
Dalam pernyataan terdahulu, China menyatakan tidak bisa memastikan jumlah warganya yang menjadi korban dalam peristiwa penembakan massal di perusahaan pembudidayaan jamur di Half Moon Bay tersebut.
Pihak Konsulat telah menghubungi anggota keluarga para korban dan menyebutkan bersedia memberikan bantuan yang diperlukan.
Baca juga:
- 8 Parpol Parlemen Menolak, PDIP Tetap Kekeh Sistem Proporsional Tertutup untuk Pemilu 2024
- SMRC Sebut Tingkat Kesukaan Publik ke Airlangga Jadi Modal Dongkrak Elektabilitas Golkar
- Instrumen Teleskop James Webb Kembali Alami Masalah, Harga Miliaran Dolar Tak Kebal Gangguan!
- Maher Zain Bakal Tampil di Acara Puncak Resepsi 1 Abad NU
Juru bicara Konsulat juga menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah AS untuk menindaklanjuti investigasi kasus tersebut.
Media China menyebutkan bahwa tersangka pelaku, yang diidentifikasi sebagai Chunli Zhao (66 tahun), telah ditahan atas tuduhan menembak mati empat orang di lokasi budi daya tempat dia bekerja dan tiga lainnya di dekat perusahaan tersebut.
Insiden di Half Moon Bay terjadi berselang 48 jam setelah penembakan massal pada malam perayaan Tahun Baru Imlek di sebuah sanggar tari di Monterey Park, California, yang juga menewaskan seorang warga China lainnya.